BUTON, BUTONSATU.com - Pemkab Buton menggelar workshop HAsil Audit Kasus Stunting Kabupaten Buton di Aula Kantor Bupati Buton, Kompleks Perkantoran Bupati Buton, Takawa, Pasarwajo, Senin, 18 Juli 2022.
Dalam sambutannya Wakil Bupati Buton, Iis Elianti menegaskan sasaran dalam penanganan stunting yang harus mendapatkan perhatian dalam kasus stunting yaitu calon pengantin ibu hamil, ibu nifas baduta dan balita
"Jadi stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi tanggung jawab bersama semua lintas sektor dan masyarakat, " kata Wabup Buton
Oleh karena itu Poltisi Partrai Amanat Nasional Buton ini mengatakan keterlibatan tim teknis dan tim pakar dalam penyediaan data dan informasi sehingga ada solusi untuk penurunan angka stunting.
"Pelayanan audit kasus stunting harus memperhatikan prinsip pelibatan masyarakat dan keterbukaan informasi," kata Mantan Anggota DPRD Buton ini
Ditempat yang sama Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si pada kesempatan itu mengatakan pencapaian target pembangunan kesehatan melalui upaya percepatan penurunan stunting merupakan salah satu investasi utama dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
"Stunting disebabkan kekurangan gizi sehingga berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang pada akhirnya menurunkan produktivitas SDM," Kata Bupati Buton.
Ketua DPW Bapera Sultra tersebut menguraikan dengan angka prevalensi 34,2 persen hasil SSGI tahun 2021 Buton terus berupaya dengan menggerakkan semua potensi menurunkan angka stunting menjadi 14 persen sesuai arahan Presiden.
"Semua potensi baik di sektor pemerintah maupun di sektor swasta serta perguruan tinggi untuk berperan dalam mengambil bagian dalam menurunkan angka stunting," kata Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Buton.
Audit kasus stunting yang melibatkan tim pakar yakni dokter spesial anak, dokter spesialis obstetri dan ginekologi dan ahli gizi yang merumuskan rekomendasi bagi pemerintah untuk memberikan penanganan tepat sasaran pada tiap lokus stunting.
Di akhir sambutan Orang nomor satu di Buton berharap dengan adanya seminar ini bisa diperoleh kesepakatan bersama antara tim pakar dan tim teknis dalam pelaksanaan kegiatan audit kasus stunting sebagai upaya pencegahan terjadinya kasus serupa.