BAUBAU, BUTONSATU.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau berhasil menurunkan prevalensi stunting di wilayahnya mencapai 8,67 persen pada tahun 2024. Keberhasilan ini diapresiasi oleh Koalisi Advokasi Kebijakan Publik (KAKP) yang melihat adanya kemajuan signifikan dalam penanganan stunting.
Ketua KAKP Kota Baubau, Pariama, menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah kota telah menunjukkan hasil yang sangat positif. Capaian ini mencerminkan kerja keras dan kolaborasi yang efektif antara berbagai pihak.
"Kami sangat mengapresiasi upaya dan komitmen pemerintah Kota Baubau dalam menurunkan prevalensi stunting. Capaian ini mencerminkan kerja keras dan kolaborasi yang efektif antara berbagai pihak," ujarnya.
Penurunan Stunting di Kota Baubau
Data terbaru dari e-PPGM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) per Juni 2024 menunjukkan bahwa dari 9.146 anak yang diukur, terdapat 793 anak yang mengalami stunting, atau sekitar 8,67 persen. Angka ini jauh di bawah target nasional yakni 14 persen untuk tahun 2024.
Pemerintah Kota Baubau menggunakan dua pendekatan utama untuk mengukur dan memantau pelaksanaan kebijakan penurunan stunting. Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) memberikan gambaran umum tentang status gizi anak-anak di Indonesia melalui metode random sampling. Sementara itu, e-PPGM menggunakan basis data by name by address untuk pencatatan lebih rinci dan spesifik, dengan data yang diperoleh dari Posyandu melalui penimbangan rutin.
Kerja Sama dan Partisipasi Masyarakat
Keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, Posyandu, serta partisipasi aktif masyarakat dalam memantau dan menjaga status gizi anak-anak mereka. Pengukuran balita dilakukan secara massif, mencapai 95,65 persen dari pendataan sebelumnya yang kurang dari 75 persen.
Pariama menambahkan, pihaknya berharap langkah-langkah diambil Pemkot Baubau saat ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menurunkan stunting.
"Kami berharap langkah-langkah yang telah diambil ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menurunkan stunting. Teruslah berinovasi dan berkolaborasi untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas,” ucapnya.
Efektivitas Kebijakan Pemerintah Kota Baubau
Keberhasilan ini juga menunjukkan efektivitas kebijakan yang diterapkan oleh Pemkot Baubau dalam menekan angka stunting. Pada tahun 2024, angka prevalensi stunting berhasil ditekan hingga mencapai 5,87 perseb, turun sebesar 2,80 persen dari sebelumnya.
Dengan pencapaian ini, Kota Baubau telah memberikan kontribusi nyata dalam upaya nasional menurunkan prevalensi stunting di Indonesia, membuktikan bahwa dengan komitmen dan kerjasama yang kuat, tantangan stunting dapat diatasi.
Apresiasi KAKP terhadap Upaya Penurunan Stunting
Koalisi Advokasi Kebijakan Publik (KAKP) mengapresiasi kinerja Pemkot Baubau dalam upaya penanganan stunting. Ketua KAKP Kota Baubau, menyatakan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah kota telah menunjukkan hasil yang sangat positif.
"Kami sangat mengapresiasi upaya dan komitmen pemerintah Kota Baubau dalam menurunkan prevalensi stunting," katanya.