Postingan
Tim Redaksi
Diterbitkan: 28 Oktober 2022 | 2:7AM

Mengapa Soekarno Hanya Butuh Sepuluh Pemuda

butonsatu.com

Oleh : Muhammad Amin Siddiq Amirudin

Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Halu Oleo

Telah berlalu tujuh puluh tujuh tahun sejak indonesia memproklamirkan kemerdakaannya lewat mulut soekarno. Hari itu begitu berkesan dan membekas mengingat perjalanan panjang bangsa untuk tiba pada momen itu yang tidak mudah serta begitu dramatis. Peristiwa tersebut terjadi bukan tanpa kerja keras dan kerja cerdas para pejuang yang saat itu bisa diklasifikasi antara golongan tua dan golongan muda. Keduanya punya peran yang sama namun berbeda pada tupoksi. Kita bisa melihat bagaimana duet paling hebat saat itu yang berputar dalam orientasi ke masa depan. Peristiwa 17 agustus 1945 adalah satu dari momen bersejarah yang dicetak bangsa kita untuk bisa lari dari belenggu kolonialisme dan imperialisme. Tetapi jauh sebelum itu pula para pemuda pemudi bangsa telah berupaya dan bersiap untuk mencapai titik yang menjadi ekspektasi sehingga bisa terealisasi.

Sejarah Singkat Sumpah Pemuda

Lahirnya Sumpah Pemuda bermula dari Kongres Pemuda II yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi pemuda. Di antaranya Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Bataks Bond, Pemoeda Indonesia, Jong Islamieten Bond, Jong Celebes, Sekar Rukun, Jong Ambon, dan Pemuda Kaum Betawi. Kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat untuk menghasilkan Sumpah Pemuda. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.  Dalam rapat tersebut terdapat uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yakni sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan. Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia. Yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan "tanah air Indonesia", "bangsa Indonesia", dan "bahasa Indonesia". Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas bagi setiap "perkumpulan kebangsaan Indonesia" dan agar "disiarkan dalam berbagai surat kabar dan dibacakan di muka rapat perkumpulan-perkumpulan".

Memaknai Sumpah Pemuda Sebagai Alarm Pengaktualisasian Eksistensi dan Konsistensi Pemuda

Sejak dahulu pemuda terus pasang taring dalam setiap dinamika sosial maupun politik yang dihadapi bangsa. Seakan segala perihal yang menerpa bangsa selalu menjadi bahan perhatian kaum muda dan memang begitu seharusnya. Dimulai dengan sumpah pemuda terlihat bagaimana pemuda mampu menjadi kaki yang melangkah menggendong bangsa ini agar sembuh dari virus perpecahan dan anti nasionalisme. Kemudian menjelang kemerdekaan pemuda terus aktif mengambil peran krusial dalam usaha mencapai kemerdekaan. Tentunya kita perlu memuji keberanian para golongan muda yang saat itu menculik Soekarno-Hatta kemudian mendesak agar kedua tokoh tersebut untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Berselang beberapa windu, pemuda kembali beraksi secara represif terhadap peristiwa september 1965 yang melibatkan PKI sebagai aktornya. Tak hanya sampai disitu, lagi dan lagi pemuda menjadi pelopor runtuhnya orde baru yang dianggap begitu otoriter dan keluar dari koridor selama kepemimpinannya. Hal tersebut membuat kita tersadar tentang bagai mana pemuda mengambil perannya. Bahkan ketika kolonialisme tidak lagi pada masanya, pemuda harus tetap memainkan peran dalam perang ekonomi global abad ini. Sumpah pemuda lahir sebagai obat penyembuh atas penyakit kedaerahan bangsa ini. Pada hari sumpah pemuda ini, tentunya semangat sumpah pemuda adalah dengan terus memupuk persatuan dan kesatuan dengan melepas semua ego-ego adat, suku, bahkan agama terlebih lagi kita tidak terpecah hanya karena perbedaan pilihan dalam kancah politik daerah hingga nasional. Hilangkan kepentingan-kepentingan politik sesaat yang justru memecah secara berkepanjangan. Satukan hati dan pikiran untuk mencapai kemerdekaan sesungguhnya seperti yang dicita-citakan founding fathers Indonesia ini. Setelah 94 tahun sumpah pemuda, rasanya inilah saatnya pemuda naik panggung untuk tidak hanya menjadi agent of change tetapi menjadi agent of union. Itulah mengapa soekarno hanya butuh sepuluh pemuda.

Artikel Terkait
Artikel Terkini

ARTIKEL POPULER