Oleh: Ramadan
Ketua Pemuda PO-5
Ketua Pemuda Polima Ramadan mengatakan dengan tegas bahwa Nilai Polima merupakan temuan Baru bukan plagiat seperti yang dikatakan Bapak Umar Samiun.
Untuk diketahui pada sabtu (16-01-2021) Forum Pemerhati Budaya Buton (FPBB) menggelar Koja-koja Koadati di aula Metro, yang membahas berbagai hal menyangkut pelestarian budaya, tidak terkecuali ajaran PO-5 yang dicetuskan Walikota Baubau, AS Tamrin.
Falsafah PO-5 yang disebagian besar isinya disadur dari Sara Patanguna, dianggap akan sebagai bentuk pengkaburan dari Sara Patanguna itu sendiri. Bahkan oleh penggiat budaya, Samsu Umar Abdul Samiun, mengatakan jika PO-5 dapat dikategorikan sebagai plagiat.
Dalam kesempatannya Ramadan ketua Pemuda Polima Kota Baubau ini mengatakan bahwa Polima merupakan hasil desertasi Walikota Baubau Bapak Dr H AS Tamrin MH saat menyelesaikan Program Studi Doktor Ilmu Pemerintahan Pasca Sarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri.
Ramadan tegas mengatakan bahwa namanya Disertasi tidak ada yang plagiat semua merupakan temuan baru, bila ada yang mengatakan ada Disertasi yang plagiat itu pandangan yang keliru kan tidak mungkin disertasi Beliau diterima Oleh Para Profesor yang jadi pembibingnya pada saat itu karena syarat untuk mendapatkan Gelar S3 adalah harus menemukan Teori atau Hukum Baru Bukan plagiat.
Disertasi PO-5 ini memang digali oleh Pak AS Tamrin dari nilai Budaya Kebutonan kita yaitu Saraapataanguna dengan penelitian yang mendalam memakai metode analisis ASOKA yang didalamnya ada unsur Budaya yaitu Culture.
Lebih lanjut Ramadan mengatakan bahwa nilai-nilai PO-5 ini tidak hanya relevan dengan kebutuhan Kota Baubau saja tapi sejalan dengan gerakan revolusi mental yang tengah gencar dilakukan Presiden RI Joko Widodo
Terakhir Harapnya untuk semua elemen masyarakat Buton marilah kita saling bergandeng tangan dalam membangun Daerah ini untuk mewujudkan Provinsi Kepulauan Buton Nantinya.