BUTON, BUTONSATU.com - Bupati Buton, Drs La Bakry pastikan pengadaan seragam sekolah gratis tahun anggaran 2020 oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Buton sudah sesuai dengan speknya.
"Saya pastikan pengadaan baju seragam sekolah gratis, TK, SD dan SMP itu tidak ada yang salah, sudah sesuai dengan spek," katanya saat dikonfirmasi di Halaman Kantor Bupati Buton, Rabu (24/2/2021).
Dikatakannya bahwa pengadaan baju yang dibagikan pada Januari 2021 lalu sudah sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
"Tidak ada yang janggal, saya sudah lihat. Itu normal saja, kualitas bajunya sama dengan yang lain. Saya serahkan itu sudah sesuai dengan spek dalam RAB," tuturnya.
Menurutnya, pengadaan baju seragam sekolah gratis yang menelan anggaran 2 milyar rupiah tersebut sudah sesuai dengan tahapan lelang sehingga Dinas Pendidikan menyerahkannya untuk dibagikan kepada siswa.
"Sudah sesuai dengan tahapan lelang, sehingga pihak ketiga menyiapkan seragam itu. Disini Dinas Pendidikan hanya bertindak sebagai pengguna anggaran. Pasti sebelum dibagikan Dinas Pendidikan sudah memeriksanya terlebih dahulu," pungkasnya.
Lebih jauh lagi, La Bakry mengatakan jika ada pihak-pihak tertentu yang merasa belum puas dan mempertanyakan pengadaan seragam sekolah gratis yang menurut mereka sangat buruk dan tidak sesuai dengan spek dalam RAB diharapkan untuk menunggu hasil dari pemeriksaan BPK.
"Saat ini seluruh laporan keuangan daerah tahun anggaran 2020 tengah dalam pemeriksaan BPK. Olehnya itu, menunggu dulu sampai selesai pemeriksaan, jika tak ada temuan dapat dipastikan pengadaan itu tidak bermasalah," imbuhnya.
Baca Juga: Bagikan Seragam Gratis, Bupati Buton Harap Dapat Bantu Ringankan Beban Wali Murid
Sebelumnya, Selasa (23/2/2021) Persatuan Intelektual Cendekiawan dan Aktivis Kepulauan Buton (PICA KEPTON) mempertanyakan pengadaan seragam sekolah gratis tahun anggaran 2020 di Pusat Perkantoran Takawa Kabupaten Buton.
Dalam aksinya tersebut mereka menilai baju seragam sekolah gratis TK, SD, dan SMP yang dibagikan pada Januari 2021 lalu di Kecamatan Lasalimu Selatan itu sangat terlihat buruk, selain itu mereka juga menilai pembagian baju seragam sekolah gratis itu tidak sesuai dengan spek dalam RAB.