BUTON, BUTONSATU.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buton Asnawi Jamaluddin, S.Pd., M.Si membuka secara resmi Pelatihan Keamanan dan Keselamatan Destinasi/Daya Tarik Wisata di Pelataran Halaman Dive Center Pasarwajo, Jum'at (07/10/2022).
Dalam sambutannya, Asnawi Jamaluddin menuturkan, pelatihan keamanan dan keselamatan di tempat wisata sangat penting dan perlu dilakukan demi menjamin keamanan dan keselamatan para pengunjung.
"Berbicara mengenai keamanan dan keselamatan di destinasi wisata itu memang sangat penting dan perlu karena apa? Orang bisa betah dan bisa berlama-lama, orang bisa datang kembali ke tempat kita kalau suasananya nyaman," tuturnya.
Asnawi Jamaluddin mengharapkan agar para peserta pelatihan ini nantinya lebih serius terhadap penanganan keamanan dan keselamatan agar para pengunjung bisa merasa nyaman dan bisa berkunjung kembali lagi.
"Ini mungkin yang harus kita lakukan, teman-teman yang hari ini dilatih bagaimana kita menciptakan suasana yang nyaman di tempat destinasi," ujarnya.
Kata dia, yang paling penting dari pelatihan ini adalah bagaimana cara untuk menangani para wisatawan untuk mempercepat pemulihan pariwisata agar bisa lebih aman dan nyaman.
"Jadi mungkin itu tujuannya diadakan pelatihan hari ini, makanya kenyamanan itu penting karena kalau mereka merasa tidak nyaman mungkin hanya satu kali datang, berikutnya tidak akan lagi," ucapnya.
Dalam kesempatannya itu, Asnawi Jamaluddin menambahkan, bahwa meskipun destinasi wisata di Buton indah tapi kalau keamanan dan kenyamanan tidak terjamin maka par pengunjung tidak akan datang untuk kedua kalinya.
"Jadi saya harapkan, bagi yang sudah mengikuti pelatihan ini dicermati baik-baik apa yang disampaikan oleh para narasumber sehingga bisa diaplikasikan pada saat ada event event yang diadakan di daerah ini," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi mengatakan pelatihan keamanan dan keselamatan destinasi ini merupakan kegiatan pelatihan terakhir di tahun 2022 ini. Pelatihan dipusatkan di wilayah Ibukota guna mempersiapkan diri mensupport kegiatan Pemerintah Daerah yakni Poprov Sultra 2022 pada November mendatang di Buton.
"Seperti pelatihan kuliner yang lalu juga kami sedikit fokus di seluruh penjual warung makan yang ada di kawasan ibukota ini seperti di letter buton dan Kalibiru dan ada yang secara online dalam rangka kita mensupport kegiatan Poprov. Sama halnya dengan pelatihan hari ini tentang keselamatan destinasi ini juga kami fokus di seputaran Kecamatan Pasarwajo dari Wakoko sampai di ujung Dongkala," katanya.
Pelatihan ini dilaksanakan lantaran Dispar Buton telah memperkirakan bahwa seluruh atlet-atlet yang akan bertanding nantinya, tidak hanya sekedar datang bertanding, juga termasuk mencari tempat-tempat yang nyaman seperti destinasi wisata. Sehingga keselamatan itu penting dalam suatu pelayanan wisata.
"Jadi materi ini begitu penting, karena ketika rombongan datang itu pasti butuh bantuan, kalau yang muda-muda ya mereka bisa saling membantu untuk diri mereka sendiri. Tapi yang sudah tua pasti butuh bantuan," ujarnya.
Lanjut Rusdi Nudi, Event Poprov Sultra yang diselenggarakan di Kabupaten Buton merupakan ujian bagi para pelaku usaha kuliner dan penjaga destinasi wisata di bumi penghasil aspal ini lantaran tamu yang hadir tidak sedikit, mencapai ribuan orang.
"Makanya sebelumnya juga pelayanan kulinernya kita latih, mereka belajar standar pelayanan standar higienis makanan termasuk pelayanannya. Kita sudah tekankan karena orangnya juga harus tampil rapi bersih makanan juga seperti itu. Sama ini yang keselamatan destinasi jangan sampai ada tamu yang datang ke tempat wisata seperti di Kalibiru tergelincir dan jatuh kita tidak tahu," pungkasnya.
“Oleh karena itu di sini nanti akan diajarkan narasumbernya kita undang akademisi. akademisi itu akan menjelaskan secara teori bahwa standar keselamatan itu seperti apa cara penanganan kita ini. Dari PMI dari Jakarta terus dari BNPB ini kita undang juga untuk bagaimana penanga
nan keselamatan atau mitigasi bencana bagaimana mengevakuasi dan pemateri dari Polres juga," sambungnya.
Sebelumnya, dikutip dari laporan panitia, sumber dana kegiatan ini berasal dari DAK non fisik Kementerian Pariwisata tahun anggaran 2022. Adapun narasumber kegiatan ini berasal dari unsur akademisi di Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bogor, BNPB, PMI dan Kepolisian. Dilaksanakan selama 4 hari, mulai dari 7-10 Oktober.
Kegiatan ini juga untuk meningkatkan pengetahuan inovasi dan kemampuan para pengelola daya tarik wisata dalam melaksanakan keamanan dan keselamatan sehingga penyelenggaraan keamanan destinasi ini bisa sesuai dengan standar nasional dan internasional.