BUTON, BUTONSATU.com - Guna memberikan wawasan pengelolaan desa wisata, Pemkab Buton melalui Dinas Pariwisata menggelar Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata bagi pengelola desa wisata yang ada di Kabupaten Buton, Sabtu (28/5/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari kedepan, mulai dari tanggal 28 sampai dengan 31 Mei 2022 di salah satu rumah makan di Kecamatan Pasarwajo itu dibuka secara resmi Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si serta didampingi Plt Kadis Pariwisata Rusdi Nudi dan Narasumber.
Dalam sambutannya Bupati Buton menyampaikan, hari ini pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Kementerian Desa telah mendorong program desa wisata agar pariwisata menjadi lokomotif ekonomi di desa dengan menjanjikan destinasi yang ada di desa yang menarik dikunjungi. Itu bahkan puluhan miliar yang dihasilkan.
Menurut Ketua Bapera Sultra ini, peluang itu terbuka bagi tiap-tiap desa di Kabupaten Buton karena setiap desa di bumi penghasil aspal ini memiliki ciri khas tersendiri untuk memasarkan keunggulan wisata di desanya.
"Kita di Kabupaten Buton mempunyai peluang dan memiliki ciri khas tersendiri kalau didorong dan ini akan menjadi kekuatan yang besar untuk memasarkan sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi kita di desa," ucap La Bakry.
Lebih lanjut La Bakry menyampaikan bahwa terdapat ribuan desa wisata dari 80 ribu lebih desa wisata di Indonesia dan di Buton terdapat 17 desa yang telah memenuhi kriteria masuk sebagai desa wisata di Indonesia.
Baca Juga: Dongkrak Pariwisata, Bupati Buton Buka Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay
"Ini menjadi dasar dari kementerian terkait untuk membuat program, baik Kementerian Kelautan, Kementerian Desa, Kementerian Pariwisata, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan kemudian bersama-sama meningkatkan kapasitas desa terutama di bidang keindahan alam yang bisa dinikmati wisatawan," tuturnya.
Menurutnya, untuk mewujudkan keinginan tersebut tidaklah mudah, namun jika dilakukan secara bersama-sama semuanya akan menjadi lebih muda.
"Memang ini tidak mudah, tapi kalau secara bersama-sama kita lakukan, tidak ada yang tidak mungkin. Hari ini kita sudah ada homestay dan sudah ada pelatihan. Dan ini perlu kita dorong terus agar wisatawan nyaman dan mendorong ekonomi di desa," ujarnya.
Masih kata La Bakry, membangun pariwisata bukanlah suatu pekerjaan dadakan dan hari ini meskipun secara signifikan pembangunan pariwisata di Buton belum sepenuhnya memadai namun telah memiliki perubahan sedikit demi sedikit. Hal itu terjadi karena adanya dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi.
"Ini semua butuh proses, hari ini meskipun secara secara signifikan belum tapi ada perubahan karena ada dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi. Meski kondisi keuangan kita terbatas maka kita lakukan secara bertahap sembari mempersiapkan SDM kita," katanya.
Dalam kesempatan itu, politisi Partai Golkar ini mengharapkan para peserta bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan tersebut agar nantinya ilmu pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan dapat diterapkan dalam desanya masing-masing.
"Jadi peserta jangan hanya sekedar mengikuti kegiatan pelatihan baru selesai yang penting itu penerapannya. Misalnya, Wabula dan Wasuemba sudah ada homestay itu harus kita promosikan potensinya lewat online. Mudah-mudahan dengan pelatihan ini wawasannya diperluas," harapnya.
Sementara itu, Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Buton Rusdi Nudi mengatakan bahwa ia akan terus memperjuangkan dan mendorong segala potensi desa-desa wisata yang ada di Buton. Kegiatan pelatihan tahun ini pihaknya sudah fokus kepada promosi desa wisata.
"Kami juga mendorong sebanyak-banyaknya desa wisata melalui musrembang di kecamatan dan Bupati merespon dengan SK Bupati. Dan akhirnya kita di Sultra merupakan desa wisata terbanyak yaitu 23 desa wisata berdasarkan SK Bupati. Dari 23 desa itu hanya 17 desa yang terdaftar dalam jejaring desa wisata nasional," katanya.
Oleh karena itu, Rusdi Nudi mengharapkan para peserta pelatihan dapat memahami materi yang disampaikan dari para narasumber sehingga mereka memiliki pengetahuan tentang pengelolaan desa wisata.
"Dalam pelatihan desa wisata ini diharapkan menambah pengetahuan. Setelah pelatihan ini kita berinteraksi lagi karena kita masuk dalam Jadesta. Kita penuhi data kita dan kita persiapkan lagi tahun depan," tandasnya.