BUTON, BUTONSATU.com - Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si membuka secara langsung Pelatihan Pengelolaan Usaha Homestay atau Pondok Wisata bertempat di Rumah Makan Transit, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Rabu (11/5/2022).
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama empat hari kedepan, mulai dari tanggal 11 sampai dengan 14 Mei 2022 dan diikuti oleh 40 peserta yang merupakan perwakilan dari tiap-tiap kecamatan.
Dalam sambutannya Bupati Buton mengatakan apresiasi terhadap seluruh jajaran Dinas Pariwisata Kabupaten Buton yang terus memberikan kreatifitas dalam menyusun rencana program-program pemerintah daerah seperti yang telah direncanakan tahun lalu.
"Saya menyambut gembira dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Dinas Pariwisata Kabupaten Buton yang terus berkreasi, bekerja, menyusun rencana-rencana sesuai dengan apa yang kita sudah rencanakan tahun lalu," katanya.
Menurutnya mengenai pariwisata, Kabupaten Buton bukan saja hanya sekedar sebagai penunjang KSP Wakatobi dengan keindahan alam bawah lautnya, tetapi diatas laut juga terdapat surga dimana di daerah Pulau Buton dan sekitarnya banyak memiliki keindahan alam untuk dijadikan sebagai tempat wisata.
Dikatakannya, homestay sekarang sudah menjadi tingkat industri yang sangat luar biasa terhadap pariwisata, homestay harus dikelola secara profesional untuk menarik perhatian bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Dalam rangka mendorong desa wisata yang bersinergi dengan program pemerintah maka salah satu caranya untuk memastikan para wisatawan itu ke Buton dia bisa tidur dan istirahat dalam suasana nyaman maka salah satu tawarannya adalah homestay," ungkap La Bakry.
Ketua Bapera Sultra ini mengajak para desa-desa wisata memanfaatkan program jejaring desa wisata untuk menawarkan paket-paket wisata kepada para wisatawan.
"Sekarang bukan lagi saatnya kita menunggu, tawarkan paket-paket wisata lalu posting secara online di sosial media, foto spot wisatanya, homestay serta cantumkan tarifnya, maka dengan seperti itu banyak wisatawan luar daerah datang berkunjung," ujarnya.
"Dengan service yang baik bagi wisatawan akan sangat berkesan dan akan datang lagi ke Kabupaten Buton. Seperti halnya kita pergi ke daerah-daerah wisata lain pasti ingin untuk bisa kembali lagi," sambungnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Buton ini berharap, dengan adanya pelatihan ini, homestay harus bisa menjadi industri wisata yang menjanjikan, dan menjadi daya tarik wisatawan untuk mau terus datang berwisata ke Kabupaten Buton.
Sementara itu, Plt Kadis Pariwisata Kabupaten Buton Rusdi Nudi mengatakan bahwa pelatihan homestay ini merujuk pada kegiatan Kementerian Pariwisata yang berkoordinasi dengan Kementerian terkait yaitu Jadesta sebuah program berbasis aplikasi yang mengisi basis data, potensi desa di apload dan kami dampingi yang kemudian terdaftar secara aplikasi dalam basis data desa wisata Indonesia.
"Tahun 2022 ini dari 23 desa wisata yang ada di Kabupaten Buton, 17 desa itu masuk jejaring desa wisata yang terintput dan terdaftar di Jadesta.
Selanjutnya, masih kata Rusdi Nudi, 17 desa yang masuk dalam daftar Jadesta ini akan menjadi mitra Dinas Pariwisata untuk dibina.
"Kami berharap peserta ini memang benar-benar yang mau menyewakan rumahnya untuk Homestay sehingga dari rumah mereka menjadi cikal bakal atau contoh bagi desa lain yang ingin berkembang. Dari 17 desa ini juga kita akan melihat berapa desa yang ingin berkembang," tuturnya.
Lebih lanjut Rusdi Nudi menyampaikan, dari kegiatan ini peserta bisa memahami bagaimana mengelola homestay. Ketika sudah berkembang maka kemungkinan ada homestay lain yang berdiri.