BUTON, BUTONSATU.com - Bangunan sekolah di Kabupaten Buton, ternyata masih ada yang tidak layak dan membutuhkan perhatian dari pemerintah. Salah satunya adalah SD Negeri 113 Buton di Dusun Laganda I, Kaumbu, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Hal itu diketahui saat salah seorang anggota Komisi ll DPRD Kabupaten Buton Rahman meninjau kondisi sekolah tersebut dan melakukan monitoring langsung terhadap kondisi sekolah tersebut, Kamis (18/08/2022).
Dalam keterangannya, Rahman menyampaikan bahwa informasi itu didapat dari salah satu orang tua murid yang menginginkan dirinya untuk melakukan peninjauan terhadap fasilitas di sekolah tersebut.
Dikatakannya, dalam peninjauan nya itu masih banyak fasilitas ruangan di SD Negeri 113 Buton terlihat cukup memprihatinkan, diantaranya tidak adanya tempat duduk untuk para murid sehingga saat menerima pelajaran banyak yang duduk di lantai.
"Ternyata masih ada yang belum merdeka, karena saya mendapatkan laporan dari salah seorang orang murid bahwa tolong di lihat dulu itu kondisi sekolah. Saat mendengar itu saya langsung turun ke sekolah itu," katanya.
"Saya juga melihat para murid duduk di lantai saat menerima pelajaran sekolah dari guru karena mobile-nya tidak ada, jadi mereka sudah menggunakan potongan potongan meja untuk mendapatkan pelajaran," sambungnya.
Selain tidak memiliki fasilitas tempat duduk, lanjut Rahman, terdapat juga beberapa gedung yang plafon bangunannya sudah bocor dan lapuk.
Rahman berharap kepada pemerintah daerah Kabupaten Buton untuk segera memperhatikan kondisi SD Negeri 113 Buton tersebut agar para murid belajar dengan nyaman.
"Kita mengharapkan adanya perhatian dari pemerintah untuk membangun sekolah itu atau merenovasinya, khususnya ruang kelas dan jika sarana dan pra sarana sekolah memadai, tentu akan menambah minat belajar dari siswa," ungkap Rahman.
"Kita minta juga dari Dinas Pendidikan Kabupaten Buton untuk melihat sekolah-sekolah tersebut dan kita minta juga untuk dilakukan penganggaran dengan cepat dan jangan ada perbedaan dan pilih kasih karena sejatinya semua sekolah itu semuanya sama," tambahnya.
"Mereka mendapatkan anggaran dari DAK itu terakhir tahun 2014 dan sesudah itu sampai saat ini sudah tidak ada lagi. Berikanlah itu anggaran sesuai dengan yang memerlukan, jangan karena punya koneksi diberikan itu anggaran terhadap sekolah yang sesungguhnya itu masih layak. Padahal masih ada sekolah yang jauh memprihatinkan tapi tidak diberikan anggaran," tandasnya.
Dalam kesempatannya itu, Rahman meminta kepada para Kepala-kepala sekolah lainnya yang ada di Kabupaten Buton untuk mengirimkan foto sekolahnya jika dianggap tidak layak seperti SD Negeri 113 Buton.
"Saya meminta kepada Kasek-kasek lainya untuk mengirimkan foto-foto sekolah biar saya yang melakukan peninjauan ke sekolah tersebut," tutupnya.