BUTON, BUTONSATU.com - Momen itu kembali tercatat dalam sejarah, ketika seluruh peserta yang mengikuti Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Buton mengenakan pakaian adat.
Bukan tanpa alasan, ternyata hal itu bagian dari memperingati hari jadi Pasarwajo yang ke-18 sebagai Ibukota Kabupaten Buton. Sehingga dewan menggelar sidang paripurna.
Sidang tersebut digelar dengan agenda mendengarkan pidato Bupati Buton La Bakry dalam memperingati hari jadi Pasarwajo tersebut.
Bukan hanya ketua dan anggota dewan, pejabat pemerintah daerah dan unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) juga nampak mengenakan pakaian kebesaran masyarakat Buton tersebut.
Selaku kepala daerah, La Bakry menyebut, momen 10 Juni merupakan hari yang sangat istimewa dan bersejarah untuk Pasarwajo. Mengapa tidak, tanggal itu mencacat bagaimana Pasarwajo dipilih menjadi Ibukota negeri penghasil aspal ini.
Sejarah mencatat, bahwa pembentukan Buton sebagai salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara dan perpindahan Ibukota dari Baubau ke Pasarwajo bukanlah suatu kebetulan.
Peristiwa tersebut merupakan jerih payah semua pihak, dan kini tiba saatnya momen itu kembali dikenang sebagai sebuah sejarah.
"Pada hari ini besok kita rayakan secara bersama yang merupakan napak tilas perjuangan sekaligus mengintrospeksi apa yang telah diperbuat dan apa yang akan diperbuat untuk Buton lebih baik kedepan," kata La Bakry saat itu.
Orang nomor satu di Buton itu mendorong semua pihak untuk menjadikan momen ini sebagai motifasi untuk berinovasi membangun daerah.
"Hari Ulang Tahun tidak hanya acara seremonial belaka, namun juga harus mendorong kita untuk bekerja lebih keras. Hari Ulang Tahun tidak hanya sebuah peristiwa istimewa yang kita rayakan setiap tahunnya, namun juga untuk membuat kita bersatu menyelesaikan permasalahan- permasalahan di daerah yang kita cintai ini," tuturnya.
Saat ini, lanjut La Bakry, penyelenggaraan pemerintahnya telah masuk tahun ke empat, dimana ia diberi mandat untuk memimpin Buton hingga tahun 2022.
"Saat ini kami diberi mandat untuk melanjutkan mepemimpinan periode kedua ini dengan berlandaskan pada komitmen awal sejak pertama kali kami diberi amanah oleh rakyat yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Buton," tuturnya.
Oleh karena, masih La Bakry, komitmen untuk membangun daerah tersebut telah dituangkan dalam RPJMD Tahun 2017-2022 dengan menyusun Visi terwujudnya Buton sebagai Kawasan Bisnis dan Budaya terdepan, yang dimana dirumuskan ke dalam 4 misi, yaitu peningkatan kualitas SDM, peningkatan daya saing Daerah yang berkelanjutan, pelestarian dan pengembangan nilai dan aset budaya dan reformasi birokrasi.
"Kebijakan pembangunan yang telah kita rumuskan dalam RPJMD tentunya hanya dapat dilaksanakan dengan baik manakala mendapatkan dukungan pembiyaan pembangunan yang memadai," terangnya.
"Oleh karena itu kita terus berupaya untuk meningkatkan kinerja Anggaran pendapatan dan belanja daerah dengan menggali berbagai potensi sumber pendapatan daerah yang baik pendapatan asli daerah, dana perimbangan maupun pinjaman daerah," sambungnya.
Tak lupa La Bakry mengajak agar semua pihak ikut serta dan mendukung program vaksinasi pemerintah.
Kata dia, pemerintah telah mengedepankan kebijakan terkait penanganan penyebaran virus Covid-19 dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dimasa pandemi seperti sekarang ini.
Pemerintah juga memberikan bantuan sosial bagi masyarakat ataupun pelaku usaha yang terdampak pandemi Covid 19 dan upaya memperkuat kebijakan fiskal bagi masyarakat serta stabilitas sektor keuangan dimasa penuh ketidakpastian akibat pandemi ini. Kita semua berharap agar musibah Pandemi ini dapat segera berakhir.
Dan di aiakhir pidatonya, La Bakry dari lubuk hatinya mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sangat tulus.
"Selamat Memperingati Hari Ulang Tahun ke- XVIII Pasarwajo sebagai Ibukota Kabupaten Buton. Dirgahayu ke-18 Kota Pasarwajo," tutupnya.