BUTON, BUTONSATU.com - Curah hujan tinggi yang selama seminggu mengguyur wilayah Kabupaten Buton mengakibatkan 9 desa dan 3 kelurahan di 2 kecamatan terdampak banjir. Akibatnya 313 kepala keluarga (KK) terdampak dan 7 hektar sawah terendam.
Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si bersama Ketua TP PKK Kabupaten Buton, Delya Montolalu La Bakry dan jajaran Forkpimda, Kapolres Buton, AKBP Gunarko S.IK.,M.Si, Sekab Buton, Ir. La Ode Zilfar Djafar, MSi dan sejumlah Kepala OPD langsung melakukan rapat koordinasi dan melakukan kunjungan di 3 Desa yang terdampak banjir paling parah yaitu Desa Lasembangi, Desa Togomangura dan Desa Lawele, Minggu, 19 Juni 2022.
Di Desa Lawele Bupati menyalurkan bantuan sementara berupa mie instan, air mineral, beras dan air bersih kepada pengungsi.
“Kami dari pemerintah Kabupaten Buton memberikan sekedar bantuan sementara. Nantinya akan dipetakan lebih lanjut terkait langkah-langkah apa yang akan di lakukan kedepannya. Sehingga jika curah hujan tinggi tidak ada lagi warga yang terkena banjir,” ujar Bupati Buton.
Setelah meninjau lokasi banjir, Bupati mangatakan tinggal beberapa daerah yang masih tergenang. “Jadi akan ditindaklanjuti ke Pemerintah Provinsi Sultra dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan banjir ke depan,” katanya.
“Tinggal penanganan pasca banjir. Kita koordinasikan juga dengan pak Gubernur. Karena terdapat beberapa daerah yang memang perlu penanganan dari provinsi dan BNPB karena sudah sering terjadi. Sehingga penanganan ke depan air tidak meluap ke rumah warga. Salah satunya dengan normalisasi sungai dan pembangunan talut,” kata Ketua Bapera Sultra.
Orang nomor satu di Buton ini juga memerintahkan instansi terkait untuk menangani dan secepatnya mengambil tindakan untuk membantu warga yang terdampak banjir.