Postingan
Rusli La Isi
11 Agustus 2021 | 6:31AM

Dongkrak Wisata Budaya, Dispar Buton Gelar Pelatihan Pemandu Wisata

butonsatu.com

BUTON, BUTONSATU.com -  Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Buton menggelar kegiatan pelatihan Pemandu Wisata Budaya di Hotel Buton Raya, Rabu (11/8/2021).

Pelatihan itu dibuka langsung oleh Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si beserta jajaran Dispar Kabupaten Buton serta diikuti oleh 52 orang peserta pelatihan.

Bupati Buton, Drs. La Bakry, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa, kegiatan pelatihan Pemandu Wisata Budaya ini penting diadakan sehingga kedepan setelah Pandemi Covid-19 ini berakhir dan semua wisata dibuka maka Kabupaten Buton sudah mempunyai ahli Pemandu Wisata Budaya.

"Penting bagi kita untuk mempersiapkan diri menjadi pemandu wisata walaupun hari ini adalah kondisi kita dalam masa Pandemi Covid-19, benar-benar pariwisata itu kolaps tetapi tidak berarti kita berhenti, kita tetap mempersiapkan diri sehingga ketika nanti ini dibuka maka kita sudah siap," kata La Bakry.

La Bakry juga menyampaikan agar para peserta nantinya tidak hanya saja memahami tentang materi pemandu wisata budaya tetapi melaingkan juga harus mampu mengembangkan diri menjadi pemandu wisata tentang Buton.

"Meskipun judulnya ini pemandu wisata budaya, mereka juga harus mengembangkan diri bahwa dia pemandu wisata tentang Buton," tuturnya.

"Sehingga ketika mereka memandu wisatawan memang mereka sudah mempunyai referensi tentang Buton mulai dari perwilayahan nya, letak geografisnya, karakter penduduknya, serta mata pencahariannya seperti apa," sambungnya.

Ketua Bapera Sultra itu juga mengatakan bahwa ia akan selalu mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan kepariwisataan yang ada di Kabupaten Buton.

Sementara itu, Plt Kadis Pariwisata Rusdi Nudi mengatakan, kegiatan pelatihan ini penting untuk diadakan karena Buton dulunya merupakan sebuah kerajaan eks-Kesultanan yang kental dengan nuansa kebudayaan.

"Biasanya kalau budaya kita yang ada di daratan Buton itu selalu orang tua-tua saja yang memahami, generasi tidak ada, sehingga melalui kegiatan pelatihan ini mereka dapat memiliki pemahaman tentang wisata budaya," katanya.

Rusdi Nudi juga mengatakan bahwa, peserta pelatihan itu adalah para generasi muda yang ada di tiap-tiap desa yang memiliki situs benteng sehingga mereka memiliki pemahaman tentang situs budaya di daerahnya.

"Yang dalam data di Dinas Kebudayaan ada 19 desa yang memiliki benteng kami mengundang 2 orang generasi mudanya agar mereka memiliki pemahaman tentang situs budaya itu, ketika orang berkunjung di wilayahnya maka disitu sudah tersedia pemandunya," tuturnya.

"Kegiatannya ini ada tiga hari, dua hari kegiatan teori dan satu hari kegiatan praktek. Untuk kegiatan praktek kami mengambil tempat yang terdekat berhubung ini dalam masa Pandemi Covid-19 sehingga kami mengambil di Benteng Takimpo yang aksesnya lebih mudah," sambungnya.

Selain itu, lanjut Rusdi Nudi, para peserta nantinya dapat menjelaskan para wisatawan maupun para pengunjung tentang nilai-nilai luhur dan kearifan lokal dari unsur-unsur budaya yang ada di wilayahnya, sehingga Buton yang dikenal dengan kekuatan budayanya benar-benar bisa terwakili dari generasi yang mengikuti kegiatan pelatihan itu.

"Jadi setiap wisatawan yang membutuhkan informasi terhadap tempat wisata maupun ingin menanyakan situs-situs budaya yang ada di lokasi itu, para generasi ini yang akan menjelaskannya kepada para wisatawan itu," tuturnya.

Rusdi Nudi juga menyampaikan para peserta itu nantinya akan dibekali juga dengan atraksi budaya seperti tarian-tarian, pakaiannya dan apa saja yang terkait dengan budaya yang menjadi pendukung dari tradisi yang ada di lingkungan masyarakat yang memiliki situs benteng itu.

"Jadi mereka ini setelah selesai mengikuti pelatihan ini mereka akan diberikan sertifikat dan masuk lagi data base Dispar sekaligus menjadi laporan di Kementerian Pariwisata bahwa kita sudah jumlah pemandu wisata budaya," katanya.

Sementara itu, Rusdi Nudi mengaku bahwa ia menghadirkan 3 orang narasumber dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung yang masing-masing memiliki pemahaman tentang desa wisata, home stay dan destinasi yang terkoneksi dengan Kementerian Pariwisata.

"Jadi mereka disamping juga akademisi mereka juga adalah pendamping dan fasilitator dari desa-desa yang ada di Nusantara ini," ujarnya.

Rusdi Nudi berharap, para peserta pelatihan itu nantinya dapat menyambut pergerakan wisata Nusantara yang saat ini trendnya lagi naik.

Artikel Terkait
Artikel Terkini

ARTIKEL POPULER