BUTON, BUTONSATU.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sultra bersama BKKBN Kabupaten Buton memperkenalkan kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) pada 25 desa di Kabupaten Buton.
Kegiatan DASHAT itu mencakup edukasi perbaikan gizi dan konsumsi pangan ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Dalam hal ini, masyarakat akan diberi sosialisasi terkait pangan lokal yang terjangkau, bercita rasa, dan bergizi baik.
Kegiatan itu pula dilakukan sebagai salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan BKKBN dalam upaya penurunan kasus stunting adalah melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal.
Kegiatan DASHAT juga diwarnai dengan pembagian makanan gratis pada kelompok sasaran keluarga berisiko stunting. Ada pula upaya pemberdayaan masyarakat untuk penyediaan makanan padat gizi dengan bahan lokal untuk kelompok sasaran dan masyarakat umum dengan metode penjualan.
Menurut Kepala BKKBN Provinsi Sultra Saida, SE., MM, pihaknya sudah bertekad untuk mengubah kampung keluarga berencana menjadi kampung keluarga berkualitas (KB). Ini sudah didiskusikan dan sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Pemkab Buton Kebut Upaya Penurunan Angka Stunting
"Dengan adanya Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) masyarakat akan dilatih membuat makanan sehat berbahan dasar ikan yang menjadi penghasilan warga khususnya di Desa Wasampela ini," katanya, Selasa (13/9/2022).
Maka dari itu, lanjutnya, salah satu langkah konkret untuk mengisi kampung KB adalah dengan program DASHAT.
Dia menjelaskan tujuan didirikannya dapur umum di kampung KB untuk memberikan pengetahuan pemahaman kepada masyarakat bagaimana mengelola dapur yang sehat untuk makanan anak-anak sehingga disukai anak.
"Hari ini kita sosialisasi memberikan pengetahuan, besok itu akan dilakukan praktek seperti apa pemanfaatan ikan, diolah sehingga anak-anak itu tertarik untuk makan ikan," bebernya.
Untuk Kabupaten Buton lanjutnya, ada 3 daerah lokus yang dikunjungi BKKBN Provinsi yakni di Wasampela, Desa Bajo Bahari dan Desa Laburunci.
Dia berharap melalui Dashat di Kampung KB akan bersinergi dengan program pemerintah lainnya untuk menurunkan stunting di Buton pada tahun 2045 menjadi 14 persen.
"Saat ini Kabupaten Buton pada posisi 33℅ persen," tandasnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Buton Drs. Asruddin, S.Sos., M.Si mengatakan, kegiatan yang digelar di Desa Wasampela, Kecamatan Wabula merupakan sosialisasi pemberdayaan masyarakat di kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting.
"Ini kegiatan Provinsi dan kami di BKKBN Buton, Camat dan Kades memback up dengan harapan melalui pemberdayaan masyarakat dapat merubah pola pikirnya," imbuhnya.
Untuk itu lanjut dia, yang dilibatkan pada sosialisasi pemberdayaan masyarakat tersebut kelompok kegiatan yang ada di kampung kb, masyarakat desa, bhabinkamtibmas, Babinsa, PKKBD.
Dia berharap dengan kegiatan yang digelar angka stunting di Buton dapat diturunkan utamanya pada 25 desa yang menjadi lokus stunting di Kabupaten Buton.