BUTON, BUTONSATU.com - Pasca dilantik sebagai Pj Bupati Buton, Basiran memberi penegasan kepada para ASN lingkup Pemkab Buton. Bahkan, ia juga akan mengevaluasi realisasi penggunaan anggaran masing-masing OPD.

"Saya harus segera ke Pasarwajo melakukan pertemuan dengan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk mengevaluasi, meminta laporan sudah seberapa besar realisasi APBD-nya, apa masalahnya. Setelah itu, saya melakukan pertemuan dengan tim anggaran pemerintah daerah," kata Basiran pasca dilantik, Rabu (24/08/2022). 

Ia juga akan berkonsolidasi melakukan sinergi dengan semua stakeholder yang ada di Kabupaten Buton dengan mengadakan rapat koordinasi dengan semua kepala OPD pada Jumat 26 Agustus nanti.

"Saya sudah sampaikan pastikan undang semua opening untuk hadir rapat koordinasi, dan mereka wajib hadir untuk saya mendengarkan laporan masing-masing," ujar Basiran. 

"Yang kedua saya akan rapat dengan pimpinan dan anggota DPRD untuk mengetahui hal-hal yang perlu mendesak, hal-hal yang perlu segera kita atasi. Ya kan karena seperti di dalam SK tadi, tugas Pejabat Kepala Daerah tidak ada bedanya dengan Kepala Daerah yang definitif," sambungnya.

Kemudian, Basiran menegaskan kepada ASN Pemkab Buton, khususnya para kepala OPD untuk menetap di Buton. Hal itu ditegaskan Basiran karena banyak pegawai Pemkab Buton yang bertempat tinggal di Kota Baubau. 

"Oleh sebab itu yang sudah ada rumah dinasnya, wajib tinggal di Pasarwajo, kan itu sudah ada rumah dinas, jangan sampai rusak sebelum ditinggal atau hanya dijadikan rumah singgah ini," tegas Kepala BPKAD Sultra itu. 

"Saya mau undang jam 07.00 malam, mohon maaf lak saya masih ada di Baubau, kalau begitu mati aja dong, iya kan tidak mungkin mau cepat datang. Jadi hari Senin apel gabungan itu, di awali dengan penandatanganan fakta integritas di atas kertas bermaterai, salah satu poinnya itu bersedia berdomisili tinggal di rumah dinas yang sudah disiapkan oleh pemerintah daerah, tidak menyanggupi maka bersedia untuk diberhentikan dari jabatan," tutur Basiran dengan tegas. 

Menjalankan roda pemerintahan, jelas Basiran, tidak bisa dilakukan hanya pada jam kerja saja. Untuk itu, ia mengaku, akan banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat di Kecamatan-kecamatan dan sekolah.

"Saya akan pergi lihat sekolah, bagaimana apakah ada gurunya atau hanya tenaga honorer, jangan sampai satu PNS Kepala Sekolah sisanya tenaga honorer, bagaimana bisa mencerdaskan masyarakat Kabupaten Buton kalau hanya mengandalkan guru honorer," tuturnya.

"Termasuk Puskesmas, apakah di Puskesmas itu ada mobil Ambulans, kalau ada orang sakit apakah bisa cepat dibawa ke Pasarwajo atau ke Kota Baubau, itu semua harus pakai, karena tadi salah satu sumpah saya di atas Alquran menyatakan akan melaksanakan tugas sesuai peraturan Perundang-undangan dan untuk kepentingan masyarakat saya takut dengan sumpah," sambung Basiran lagi. 

Buton, lanjut Basiran, adalah negeri yang betul terjaga, mulai dari adat istiadat dan semua yang ada di Buton itu penuh dengan nilai-nilai.