BUTON, BUTONSATU.com - Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Buton L.M Syamsiar Siri Ikrami, ST menyesalkan pernyataan sikap dari salah satu anggota DPRD yang menyebut bakal menyeret Kadispora Buton La Ode Abdul Zainuddin Napa ke jalur hukum.
Bahkan, dia menilai apa yang disampaikan Kadispora Buton merupakan sebuah pernyataan normatif yang mencoba mengingatkan kepada kita semua untuk mencintai daerah, khususnya dalam menyambut kegiatan Porprov tahun 2022 ini.
"Karena kegiatan ini tidak akan mungkin lagi terjadi kita sebagai tuan rumah Porprov. Kita bisa mendapatkan lagi tuan rumah itu butuh waktu puluhan tahun," kata Syamsiar Siri Ikrami melalui sambungan teleponnya, Kamis (07/7/2022).
Selaku pihak penyelenggara teknis dalam kegiatan Porprov tahun ini, Syamsiar Siri Ikrami lebih memahami persoalan yang terjadi. Sehingga, ia mengajak semua pihak untuk kembali bersikap bijak terhadap pernyataan Kadispora Buton.
Baca Juga: Dewan Diminta Percepat LKPJ Bupati Buton
"Itu pernyataan Kadispora merupakan pernyataan yang positif, tidak usah lagi kita menempuh jalur hukum, jadi kita harus bijak memahami pernyataan dari Kadispora," tuturnya.
Bahkan, sempat ia menyinggung polemik yang terjadi sebelumnya antara KONI Buton dengan Dispora Buton tentang dana hibah, yang saat itu tidak ada satupun pihak yang mampu menyelesaikan persoalan itu.
Lanjut, Syamsiar Siri Ikrami memahami dengan benar bahwa persoalan LKPJ Bupati Buton merupakan sebuah kewenangan dari DPRD. Namun, ia menyayangkan dan menyesalkan sikap DPRD terhadap pernyataan Kadispora Buton.
Baca Juga: Dewan Lambat Bahas LKPJ, Porprov 2022 Terancam Batal di Buton
"Ini tanda kutip mengingatkan kepada kita semua tentang betapa pentingnya kegiatan Porprov nanti. Dan ini tidak usah kita besar-besarkan lagi pernyataannya Kadispora," ujarnya.
Dikatakan pula, dalam putusan Gubernur Sultra telah menunjuk Kabupaten Buton dan Kota Baubau sebagai tuan rumah Porprov, sehingga dengan adanya konflik ini dikhawatirkan Porprov tidak akan terlaksana.
Saya secara pribadi seharusnya bagiamana kita berpikir mencari solusi untuk menyongsong dan menyukseskan pelaksanaan Porprov ini sebagai ikon kita dan bisa kita duduk bersama, tidak saling ribut-ribut dan bisa kita jadikan pertanyaan itu betul-betul sebagai catatan untuk menghadapi Porprov," tandasnya.