BUTON, BUTONSATU.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyambut kedatangan rombongan KRI Dewaruci dalam kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah dengan tarian tradisional mangaru di Kantor Bupati Buton, Kamis (09/6/2022).
Muhibah Budaya Jalur Rempah yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi itu diterima langsung oleh Sekda Kabupaten Buton bersama Forkompinda dan para Kepala OPD lingkup Pemkab Buton.
Sekda Kabupaten Buton La Ode Zilfar Djafar saat membacakan sambutan Bupati Buton mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Muhibah Budaya Jalur Rempah Nusantara di Kabupaten Buton.
"Semoga selama berada di daerah ini dan melakukan penelusuran di beberapa titik yang sudah direncanakan semuanya berjalan dengan lancar dan baik," kata La Ode Zilfar Djafar saat membacakan sambutan Bupati Buton.
Selain itu, lanjut La Ode Zilfar Djafar, pihaknya juga mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh Tim Laskar Rempah Nusantara yang telah menetapkan Kabupaten Buton sebagai salah satu daerah dari jalur yang dilewati oleh Laskar Nusantara Muhibah Budaya Jalur Rempah.
"Ini membanggakan buat kami karena sekaligus akan menjadi promosi budaya, potensi sejarah Kabupaten Buton sebagai ikon destinasi wisata budaya dan sejarah kedepannya karena tak dapat dipungkiri Buton dikenal sebagai daerah Eks Kerajaan dan Kesultanan, yang mana pada masa lalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari jalur perdagangan Rempah Nusantara yang berjaya pada masanya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, La Ode Zilfar Djafar menyampaikan visi misi Kabupaten Buton tahun 2017-2022 dibawah kepemimpinan Bakry dan Iis Elianti yaitu Menjadikan Kabupaten Buton sebagai Kawasan Bisnis dan Budaya Terdepan.
Tak hanya sampai disitu, menurutnya, Buton sejak lama dikenal sebagai daerah penghasil aspal alam terbesar di dunia, selain Trinidad and Tobago dengan cadangan deposit aspal alam mencapai 677 juta ton.
"Pemda Buton meyakini dengan nasionalisasi aspal Buton akan mengembalikan kejayaan aspal Buton di masa lalu dengan menjadi primadona di negerinya sendiri. Pemanfaatan aspal Buton akan mengurangi ketergantungan impor aspal minyak yang banyak menyedot devisa negara," yakinnya.
Selain itu, Kabupaten Buton juga kaya dengan potensi pariwisata yang terus dikembangkan, mulai dari wisata alam seperti wisata pantai dan pesona bawah laut, wisata budaya, kuliner hingga eko forest tourism dan paru-paru dunia yang terletak di hutan Lambusango.
Tak hanya itu, La Ode Zilfar Djafar juga memaparkan pontensi pertanian, perkebunan dan perikanan yang sangat melimpah melalui program palanisasi dan pemberian bantuan pohon kelapa menjadi salah satu program terobosan Pemda Buton beberapa waktu terakhir untuk mewujudkan ketahanan pangan.
"Saya mengucapkan selamat menikmati kunjungan di Buton. Mudah-mudahan seluruh rombongan bisa menikmati kunjungan yang relatif singkat ini," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kemendikbud ristek Yudi Wahyudi SH M.Hum mengapresiasi dan berterimakasih atas sambutan dari Pemerintah Kabupaten Buton yang sangat luar biasa.
"Mewakili pimpinan kami Direktur Jenderal Kebudayaan menyampaikan apresiasi dan terima kasih dari lubuk hati yang terdalam atas keramahtamahannya dan sambutannya yang sangat luar biasa," ujarnya.
Menurutnya, Buton merupakan salah satu titik wilayah strategis untuk kunjungan rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah, pasalnya zaman dulu pelabuhan Baubau merupakan tempat efisien bertemunya para saudagar karena biayanya yang murah, sehingga saat ini Buton dijadikan salah satu titik yang dikunjungi tim laskar rempah.
"Dari situlah yang menyebabkan pimpinan kami sepakat untuk menjadikan Buton menjadi salah satu titik kunjungan Muhibah Budaya Jalur Rempah," katanya.
Dikatakannya bahwa sejak masa SD melalui buku himpunan pengetahuan umum dirinya sudah mengetahui nama Buton sebagai daerah penghasil aspal terbanyak untuk wilayah Indonesia.
"Mengingat itu dan kata-kata Buton itu sampai sekarang jadi meresap bahwa betul Bumi Buton sangat kaya dengan aspal dan kontribusinya sangat luar biasa untuk pembangunan dalam negeri dan luar negeri," tandasnya.
Untuk diketahui, rombongan Muhibah Budaya Jalur Rempah hari ini dijadwalkan akan mengunjungi PT. Wika Bitumem di Desa Mantowu, Kecamatan Pasarwajo dan Desa Bajo Bahari, Kecamatan Wabula dalam rangkaian Muhibah Budaya Jalur Rempah.