BUTON, BUTONSATU.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton terus menggenjot program seragam gratis untuk siswa pada tingkat Sekolah Dasar (SD) se-Kabupaten Buton. Hal itu sebagai wujud kepedulian Pemkab Buton dibawah kendali Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si di bidang pendidikan.
Tak tanggung-tanggung Pemkab Buton melalui Dinas Pendidikan tahun 2021 menggelontorkan anggaran untuk mewujudkan program itu. Bahkan, bantuan ini tak hanya menyasar siswa kurang mampu, melainkan semua siswa pada tingkatan Sekolah Dasar.
Saat dikonfirmasi, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Pendidikan Kabupaten Buton Usman Samara mengaku, tahun 2021 Dinas Pendidikan hanya mampu menyiapkan seragam sekolah gratis untuk tingkatan Sekolah Dasar.
Itupun, lanjut Usman Samara, seragam sekolah yang dibagikan secara gratis hanya terdiri dari baju pakaian merah putih dan baju batik saja. Selebihnya itu, atribut lain seperti topi, dasi dan kaos kaki tidak ada sama sekali.
"Tahun 2021 itu kami hanya lakukan pengadaan pakaian merah putih dan baju batik saja, itupun juga kami hanya prioritaskan untuk siswa baru saja dalam tingkatan Sekolah Dasar," kata Usman Samara, Jum'at (04/2/2022).
"Selebihnya, aksesoris lainnya seperti topi, dasi dan kaos kaki itu tidak ada. Dinas Pendidikan tahun 2021 lalu tidak memberikan bantuan aksesoris lain melainkan hanya pakaian merah putih dan baju batik," sambung Usman dengan tegas.
Dikatakannya, terdapat 121 SD wilayah Kabupaten Buton mendapatkan bantuan seragam sekolah merah putih dan baju batik dari Pemkab Buton.
"Semua SD se-Kabupaten Buton mendapatkan semua bantuan seragam sekolah dari Pemkab Buton seperti pakaian merah putih dan baju batik," tuturnya.
Kabid Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Buton ini menambahkan, pembagian seragam sekolah secara gratis tersebut merupakan bagian dari program pemerintah daerah Kabupaten Buton yang diinisiasi oleh Bupati La Bakry dan Iis Elianti sebagai Wakil Bupati Buton.
Ia pun berharap dengan adanya seragam sekolah gratis itu bisa membantu orang tua siswa didalam peningkatan kualitas anak ditengah terpuruknya perekonomian masyarakat terutama orang tua siswa saat pandemi Covid-19 ini.