Postingan
George Ronald Lesse
17 Oktober 2024 | 12:3PM

Armada Damkar Buton Lagi Rusak, Kebakaran di Desa Waanguangu Ditangani Sendiri Oleh Warga

butonsatu.com

BUTON, BUTONSATU.com - Kebakaran yang terjadi di Desa Waanguangu Kecamatan Pasarwajo Kabupaten Buton menghanguskan satu unit rumah warga. Hal ini telah dibenarkan Kepala Desa Waanguangu La Tia saat dikonfirmasi, Kamis (17/10/2024).

"Ya memang benar telah terjadi kebakaran di desa kami dan menghanguskan satu buah rumah warga," kata kepala desa melalui sambungan WhatsApp.

Dalam keterangannya upaya warga desa salah satunya telah menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buton, namun tak kunjung datang dan berdalih armada rusak.

"Kami telah menghubungi Dinas Damkar tapi jawabannya bahwa mobil lagi gangguan mesinnya," ujarnya.

Ia menjelaskan, warga terpaksa bergotong royong memadamkan api dengan alat seadanya sebelum api menyebar ke rumah warga lainnya.

"Dengan terpaksa warga bergotong royong mengambil ember, memotong pipa air yang dari gunung, dan dibantu dengan Alkon untuk bantu siram," jelasnya.

"Untuk kerugian saya tidak tahu mungkin bisa ditanyakan langsung ke korban," lanjutnya.

Dilain tempat Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buton Murad, S.TP membenarkan adanya laporan kebakaran dari desa terkait.

Image
Kepala Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Buton, Murad, S.TP (Foto: George Ronald Lesse)
" Iya laporan itu kami terima anggota siap 1x24 jam namun kami tidak bisa berbuat apa-apa sebab armada tidak memadai untuk beroperasi," ujarnya.

Ia mengatakan tidak memadainya mobil damkar yang tersedia, memiliki kondisi mesin yang sudah tua.

"Armada ini ada dua unit namun sudah tua yang satu nya tahun 2001 dan yang satunya lagi tahun 2018. Mobil yang pertama itu sudah ada dari pertama waktu pemekaran kabupaten buton yang diambil dari Baubau. Setelah itu tidak ada lagi pengadaan unit tambahan," katanya.

Menurut Murad melalui sekdin damkar kabupaten Buton Ali Mani S.Sos mengatakan tiap tahun telah mengajukan untuk pengadaan armada dan tiap tahunnya selalu beralasan anggaran tidak mencukupi

"Kami selalu tiap tahun adakan pengajuan pengadaan armada sebesar 1,7 Milliar rupiah namun selalu di takedown dengan alasan anggaran tidak mencukupi. Padahal ini sangat beresiko ketika terjadi hal-hal begini. Dan tahun 2024 ini kami berulang ajukan lagi namun alasan dari BPKAD dana tidak memungkinkan sebab dana yang ada sudah di refocusing ditempat lain," terangnya.

Direfocusingnya anggaran tersebut, pihak damkar tidak tahu menahu.

"Kami tidak tahu menahu direcofusing kemana mungkin bisa tanya langsung ke BPKAD," tegasnya.

Adapun biaya pemeliharaan yang diterima tiap tahunnya namun lebih besar dari estimasi biaya perbaikan.

"Ada biaya pemeliharaan tiap tahun sebesar 20 atau 30 juta rupiah namun ketika melihat estimasi biaya dari bengkel, biaya tersebut lebih dari dana yang disediakan jadi tiap hari hanya dipanaskan saja mesinnya contoh kerusakan cacis, biaya cacis sebesar 80 juta rupiah untuk armada yang tahun 2018 mana cukup dengan dana yang ada untuk perbaikan itu, Belum kerusakan yang lain lagi. Lalu ditahun 2024 kami tidak lagi mintakan dana pemeliharannya," ungkapnya.

Upaya untuk mencari bantuan di daerah terdekat kota Baubau dan Buton selatan tidak dilakukan karena takut pada feedbacknya.

" Kami tidak mencari bantuan di daerah terdekat seperti Baubau dan Busel, karena takut suatu saat tidak ada feedback dari kita. Misalnya ketika mereka tiba-tiba meminta bantuan, kita tidak bisa berbuat apa-apa karena itu tadi armada damkar kabupaten Buton tidak memadai ." Paparnya

Penugasan anggota akan dilakukan ke TKP guna menginvestigasi kondisi lapangan

"Hari ini kami tugaskan anggota untuk melakukan investigasi ke tempat kejadian perkara. Agar bisa dicatat berapa kerugian yang di alami korban," pungkasnya.

Harapannya setelah mengajukan lagi armada untuk selama lima tahun kedepan segera terealisasi

"Karena ini sangat dibutuhkan masyarakat, harapan kami agar lima (5) tahun kedepan armada berjumlah empat (4) unit untuk empat (4) posko yang kami ajukan tahun ini sebesar 20 milliar rupiah lebih diprioritaskan dan segera direalisasikan.

Empat ( 4 ) posko yang dimaksud, antara lain:

1). Posko Damkar utama Pasarwajo meliputi wilayah Kecamatan Pasarwajo dan wilayah Kecamatan Wabula

2). Posko Damkar Siontapina Kumbewaha meliputi wilayah Kecamatan Wolowa dan Kecamatan Siontapina

3). Posko Damkar Ambuau meliputi kecamatan Lasalimu Selatan dan KecamatanLlasalimu

4). Posko Damkar Kapuntori meliputi wilayah Kecamatan Kapuntori." tutupnya.

Artikel Terkait
Artikel Terkini

ARTIKEL POPULER