Oleh Riri, S.Pd
(Salah satu Guru TK Swasta di Kota Baubau)
Pada tahun-tahun awal kehidupan seorang anak sudah disadari oleh semua pihak karena pada usia inilah otak individu berkembang sangat pesat. Para ahli banyak yang menyatakan bahwa ditinjau dari perkembangan otak manusia maka tahap perkembangan otak pada usia dini menempati posisi yang paling vital yakni meliputi 80 % perkembangan otak. Pada bayi yang baru lahir telah mencapai perkembangan otak 25 % dari orang dewasa. Perkembangan otak manusia 50% dicapai hingga 4 tahun, 80% hingga usia 8 Tahun, dengan demikian usia 0-8 tahun memegang peranan yang sangat penting karena usia dini adalah fase fundamental bagi perkembangan individu yang disebut “golden age” atau usia emas.
Dalam pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 diungkapkan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dam menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan yang dimaksud, pada intinya adalah pembentukan pribadi manusia yang utuh.
Pada usia prasekolah/TK otak anak akan lebih meningkat dan berkembang, melalui pendidikan disekolah, anak akan mendapatkan beragam pengalaman belajar dari berbagai lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi perkembangan anak. Dalam hal ini pendidikan diarahkan untuk membantu peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar yang bermakna dalam setiap pembelajaran yang dilaluinya di lingkungan belajar. Pembelajaran yang berlangsung sepanjang hayat ini diharapkan mampu memberikan nilai-nilai positif guna mengarahkan perkembangan peserta didik ke arah kemajuan dan mampu memandirikan peserta didik dalam menempuh pengajaran sepanjang hayat.
Pada pembelajaran pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) / TK, guru di minta untuk kreatif dalam menyajikan materi pembelajaran, dikarenakan selama ini materi pembelajaran selalu disampaikan dengan ceramah, dalam otak peserta didik terkadang mulai jenuh. Dengan demikian guru dituntut untuk mencari inovasi yang baru dalam upaya untuk menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam hal itu, salah satu upaya guru dalam menyajikan materi adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang beragam.
Apa itu media pembelajaran? Menurut Hermawan (2009: 11) Media pembelajaran yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan guru kepada peserta didik.
Pemilihan media pembelajaran yang menarik mampu meningkatkan minat belajar peserta didik. Media pembelajaran juga membantu keefektifan proses pembelajaran dalam menyampaikan pesan dan isi pelajaran. Terkadang guru mengabaikan penggunaan media pembelajaran, padahal dengan menggunakan media pembelajaran dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat belajar anak usia dini. Yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar anak sehingga mudah penangkapan maksud isi materi pembelajaran. Ketika peserta didik termotivasi belajar maka hasil belajar pun akan meningkat.
Salah satu media pembelajaran yang diminati oleh anak TK yaitu dengan menggunakan media audio visual. Media audio visual yaitu media yang didalamnya terdapat unsur suara dan gambar, dimana gambar yang disajikan adalah tayangan gambar bergerak, sedangkan suara yang dikeluarkan berdasarkan suara yang keluar dari gambar tersebut. Penggunaan media pembelajaran audio visual ini diharapkan dapat menyampaikan pesan pendidik kepada anak didik dan meningkatkan mutu proses kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan disekolah.
Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual berkaitan dengan indera penglihatan dan pendengaran. Sehingga dapat mengefektifkan kemampuan alat indera anak dan dengan mudah menangkap sebuah materi yang dituangkan dalam video tersebut. Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan kognitif dengan memberikan rangsangan berupa gambar bergerak dan suara, serta menyampaikan pesan untuk mempengaruhi sikap dan emosi anak.
Berdasarkan tujuan diatas, manfaat media audio visual bagi proses pembalajaran berguna untuk :
- Menarik perhatian peserta didik dalam menyampaikan materi ajar,
- Menumbuhkan motivasi belajar,
- Memberikan pengalaman belajar dengan menyimpulkan pembelajaran dari sebuah video yang di sajikan.
Menurut Sanaky (2011: 5) menyebutkan bahwa Manfaat dari penggunaan media pembelajaran audio-visual sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
- Pengajaran lebih menarik perhatian peserta didik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
- Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih dipahami oleh peserta didik, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pengajaran dengan baik,
- Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar (guru), peserta didik tidak bosan dan pengajar tidak kehabisan tenaga,
- Peserta didik lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar (guru) saja, tetapi juga aktifitas lain yang dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Media pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran anak TK, karena melalui kegiatan belajar dan bermain diharapkan dapat menstimulasi semua aspek perkembangan peserta didik, baik moral dan agama, fisik motorik, bahasa, sosial emosional, kognitif dan perkembangan seni anak.
Selain tujuan dan manfaat diatas, media audio visual memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya meliputi : (a) dapat digunakan untuk klasikal, (b) dapat digunakan seketika, (c) dapat digunakan secara berulang, (d) dapat menyajikan materi secara fisik tanpa harus berbicara di dalam kelas, (e) dapat menyajikan objek yang bersifat berbahaya, (f) dapat menyajikan objek secara detail, (g) tidak memerlukan ruang gelap, (h) dapat diperlambat atau dipercepat, (i) menyajikan gambar dan suara. Adapun kelemahan media audio visual adalah (a) sukar untuk dapat direvisi, (b) relatif Mahal, (c) memerlukan keahlian khusus, (d) peralatan harus lengkap.
Langkah penggunaan media audio visual dalam pembelajaran anak usia dini adalah sebagai berikut :
- Mempersiapkan laptop, sound, infocus, kabel dan video yang akan ditayangkan,
- Memperhatikan posisi duduk peserta didik dalam keadaan nyaman,
- Pada saat akan mengajak peserta didik untuk menyimak video, guru terlebih dahulu menyampaikan tujuan pembelajaran,
- Kemudian peserta didik siap menyaksikan tayangan video,
- Diberikan tindak lanjut berupa pertanyaan yang berkaitan dengan isi video yang ditayangkan.
Kesimpulan
Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual pada PAUD / TK adalah untuk memudahkan guru dalam menyampaikan sebuah materi pelajaran, sehingga dapat mengefisiensikan proses pembelajaran dan membantu peserta didik dalam menerima sebuah konsep atau materi ajar.
Tujuannya untuk mengembangkan kemampuan kognitif dengan memberikan rangsangan berupa gambar bergerak dan suara, serta menyampaikan pesan untuk mempengaruhi sikap dan emosi. Dalam penggunaan media audio visual ini memiliki kelemahan dan kelebihan. Oleh sebab itu, penggunaanya perlu mempertimbangkan beberapa aspek penting yang menunjang keberhasilannya.
Untuk memperoleh keberhasilan dalam proses pembelajaran menggunakan media audio visual, direkomendasikan agar :
- Memberikan pengalaman belajar bagi peserta didik,
- Jika akan menggunakan media audio visual sebaiknya video disesuaikan dengan materi/ tema dan tingkat perkembangan peserta didik,
- Menyiapkan kondisi peserta didik sebelum penayangan video,
- Menindak lanjuti melalui pemberian pertanyaan kepada anak berkaitan dengan tayangan video yang telah disajikan tersebut.
Daftar pustaka
Hermawan, Asep H, dkk. (2009). Media Pembelajaran, Bandung: UPI
Press
Sistem Pendidikan Nasional (2003) UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional. Bandung Fokusmedia
Sanaky, AH, Hujair. (2011). Media Pembelajaran Buku Pegangan
Wajib Guru dan Dosen. Yogyakarta: Kaukaba
Fitria, Ayu. (2014). Penggunaan Media Audio Visual dalam
Pembelajaran Anak Usia Dini. Journal Article: Cakrawala Dini