BUTON, BUTONSATU.com - Pelaksanaan shalat Idul Fitri 1442 Hijriah telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton pada Jum'at (30/4/2021). Pelaksanaannya akan dipusatkan di lapangan Banabungi, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Meski demikian, ditempat terpisah Kapolres Buton AKBP Gunarko, S.I.K., M.Si menyampaikan bahwa tingkat penyebaran Covid-19 di Kabupaten Buton terbilang rendah dan berada pada posisi zona hijau, pelaksanaan Shalat Idul Fitri di lapangan akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Kapolres Buton AKBP Gunarko mengatakan, ketika shalat Idul Fitri masyarakat diminta agar mengenakan masker saat hendak datang ke lapangan atau ke mesjid.
"Bawa masker saat datang ke lapangan atau mesjid, shalat dengan jaga jarak, hal itu kita lakukan agar tidak melahirkan klaster baru saat perayaan shalat Idul Fitri," katanya, saat ditemui di ruang lobi Mako Polres Buton, Jum'at (30/4/2021).
Namun demikian, untuk mengantisipasi terjadinya klaster baru tersebut, AKBP Gunarko mengharap kepada masyarakat untuk kiranya dapat melaksanakan shalat Idul Fitri pada mesjid masing-masing.
Baca Juga: Idul Fitri 1442H di Buton, Ini Hasil Rapat Forkopimda Soal Pelaksanaan Shalat Id dan Takbir Keliling
"Kalau saya mengharapkan sebagian masyarakat tetap berada di mesjid, kalaupun dilakukan jangan terlalu berdesak-desakan di lapangan, tetap aja pada mesjid masing-masing karena tiap-tiap kompleks punya mesjid," tuturnya.
AKBP Gunarko mengaku bahwa, himbauan tersebut sudah ia sampaikan saat melaksanakan rapat lintas sektoral di Ruang Aula Endra Dharmalaksana Polres Buton beberapa hari lalu.
Orang nomor satu di tubuh Polres Buton tersebut berharap, agar pelaksanaan shalat Idul Fitri nanti jangan sepenuhnya masyarakat berdesak-desakan di lapangan.
Baca Juga: Kapolres Buton Imbau Warga Tak Konvoi di Malam Takbiran
"Kita ini kalau di cek, pasti ada yang kena Covid-19, jadi saya himbau agar kita tidak berdesak-desakan di lapangan karena jangan sampai ada klaster baru," imbuhnya.
"Kita mungkin kekebalan tubuh kita masih kuat, bayangkan jika ada satu orang yang positif di lapangan, ia duduk berdekatan dengan orang tua yang rentan diserang penyakit. Pasti orang tua tersebut akan kena.
Sehingga untuk mengantisipasi hal tersebut jangan kita berdesak-desakan semua di lapangan," sambungnya.