BUTON, BUTONSATU.com - Lulus dengan predikat cumlaude di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Nurul Zashkiah berniat melanjutnya studi magisternya Universitas Indonesia (UI).
Dengan serangkaian tes yang cukup menguras waktu dan tenaganya, Nurul akhirnya lulus seleksi SIMAK UI Fakultas Hukum Jurusan Hukum Kenegaraan.
Nurul menceritakan pengalamannya hingga lulus di UI. Ia harus melewati berbagai tes, mulai dari seleksi administrasi, tes bahasa Inggris, hingga tes potensi akademik.
"Hingga kemarin pada tanggal 12 Agustus saya menerima pengumuman lulus sebagai mahasiswa jenjang magister di Universitas Indonesia," kata Nurul.
Sebelumnya di Unhas Makassar, Nurul lulus dengan IPK yang sangat memuskan yakni 3,93. Nyaris sempurna.
"Jadi IPK dan prestasi diakumulasikan sehingga bisa dapat predikat Wisudawan Terbaik," kisah Nurul.
Karir Nurul di dunia akademisi memang sudah tidak diragukan lagi. Tercatat, ia telah memilik sekitar 60 sertifikat baik nasional maupun internasional.
Beberapa prestasi juga telah ia raih, diantaranya Juara 1 sekaligus Pembicara Terbaik dalam Kompetisi Debat Diponegoro Law Fair Tahun 2019 di Universitas Diponegoro. Kemudian Juara 3 sekaligus Pembicara Terbaik Kompetisi Debat Penegakkan Hukum Pemilu Tahun 2019 yang Diselenggarakan oleh BAWASLU RI.
Ia juga sebagai penulis Jurnal Internasional dan Buku berjudul "Konsep dan
Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM): Aktualisasi Kearifan Lokal Menuju Kabupaten HAM" dengan mengangkat sejarah dan kearifan lokal Buton sebagai bagian dari pembahasan.
Nurul mengaku, kuliah di UI merupakan salah satu harapan dan cita-citanya sejak SMA. Ia kagum terhadap alumni dan akademisi UI yang telah banyak memberi kontribusinya untuk kemajuan negara.
"Serta harapan saya untuk dapat berkiprah di ibukota negara, sehingga lebih mudah untuk menyumbangkan ide-ide dalam pembentukan kebijakan nasional. Tentu, ide-ide tersebut haruslah terbentuk dari kemampuan analisis yang kuat dan ilmu pengetahuan yang memadai, sehingga saya memilih Fakultas Hukum Universitas Indonesia sebagai tempat terbaik untuk mengembangkan kemampuan dan ilmu pengetahuan saya," ujarnya.
Saat mengikuti SIMAK UI hingga lulus, Nurul mengaku, tekadnyalah yang membuat ia kuat melewati serangakain tes.
"Harapan saya, semoga kedepannya semakin banyak orang Buton khususnya generasi muda yang melanjutkan studi di Universitas Indonesia, tapi jangan lupa untuk kembali berkontribusi kepada daerah. Jangan pernah berpikir itu mustahil, karena sejatinya tidak ada hal yang mustahil hanya usaha kita saja yang mungkin masih kurang," harapnya.
"Jadi, untuk pemuda pemudi Buton, tetap semangat dan percaya diri menggapai cita-cita, yakinlah bahwa orang Buton itu hebat-hebat. Semua kembali kepada kita yang menentukan apakah mau menemukan kehebatan itu atau malah menguburnya," tutup Nurul.