Postingan
Rusli La Isi
Diterbitkan: 25 Oktober 2022 | 4:52AM

Refleksi Hari Sumpah Pemuda Ke-94, Bangun Buton Satu Hati

butonsatu.com

BUTON, BUTONSATU.com - "Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncankan dunia," kata Bung Karno.

Ucapan Proklamator Republik Indonesia tersebut sangat dalam maknanya. Namun sebagai bangsa besar dan merupakan negara kepulauan yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote.

Sudah luas dan sebagai bangsa yang besar juga memiliki ribuan suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaan berbeda, bisa di satukan dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kesatuan bangsa tidak terlepas peran pemuda saat itu, Mohammad Yamin, Soegondo Djojopoespito, Soenario Sastrowadoyo, WR Supratman, Djoko Marsaid, Amir Syarifuddin, Sarmidi Mangoensarkoro, Sie Kong Liong, Kartosuwiryo, dan Johannes Leimena.

Mereka menyuarakan satu kesatuan bangsa Indonesia pada Kongres Pemuda ke-II diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta, dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda.

Dengan menyatakan sumpah; Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumpah pemuda di ikrarkan dengan tujuan satu yaitu merdeka dari penjajahan asing. Perjuangan pemuda terus berkobar dan menjadi semangat untuk merdeka dari penjajahan termasuk ide/gagasan memaksa Soekarno-Hatta menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Soekarno-Hatta mewakili golongan tua menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), badan buatan Jepang.

Merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, golongan muda dari kelompok Chaerul Saleh menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok (Karawang, Jawa Barat) untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang yang terjadi pada 16 Agustus 1945.

Dari peristiwa Rengasdengklok, golongan muda berhasil memaksa kemerdekaan Indonesia di proklamasikan pada 17 Agustus 1945 yang dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Mohammad Hatta di sebuah rumah, Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat. Merdeka!

Pasca kemerdekaan, pemuda masih menjadi pemikir, penggagas perubahan dan perbaikan pada sistem pemerintahan. Orde lama, orde baru hingga reformasi, tongkat perjuangan tetap disuarakan dari golongan muda.

Lantas bagaimana Pemuda Kabupaten Buton?

Buton dengan cakupan 7 kecamatan; Wabula, Pasarwajo, Wolowa, Siotapina, Lasalimu selatan, Lasalimu dan Kapontori, tentu memiliki karakter pemuda yang berbeda-beda.

Namun melihat Buton secara utuh maka diperlukan rasa semangat bersama mengisi pembangunan daerah, mengoptimalkan potensi sumber daya alam pertanian dan perikanan maupun pertambangan terutama mengoptimalkan pengembangan sumber daya manusia menghadapi era globalisasi.

Kemudian menjadi perhatian serius pemerintah adalah penggunaan produk dalam negeri guna mengatasi masa krisis global, diantaranya penggunaan aspal Buton.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya di Kabupaten Buton belum lama ini.

Di lokasi aspal Buton Kabungka (desa mantowu), Jokowi menyampaikan akan menghentikan impor aspal dan mengutamakan aspal Buton sebagai produk dalam negeri untuk membangun infrastruktur jalan secara nasional.

Pernyataan Jokowi tersebut langsung disambut Penjabat (Pj) Bupati Buton, Drs Basiran melakukan gerak cepat dengan mengkoordinasikan di beberapa kementerian terkait.

Bahkan sebelum pernyataan Jokowi, sebagian daerah telah menggunakan aspal Buton untuk membangun infrastruktur jalan, seperti provinsi Jawa tengah.

Harapan penulis, pertambangan aspal Buton dikelola dengan baik agar terwujud kemandirian masyarakat dan kesejahteraan daerah.

Apalagi sangat dipercaya bahwa tanah Buton adalah tanah yang diwariskan oleh leluhur sebagai tanah yang penuh berkah, memiliki banyak sumber daya alam namun akan timbul dipermukaan kecuali mendapat pemimpin yang benar-benar dengan niat tulus untuk membangun Buton.

Mari menyambut Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke- 94 tahun 2022. Bersatu Bangun Bangsa.

Buton, 25 Oktober 2022

Muhammad Risman

Koordinator Forum Komunikasi Pemuda (FKP) Buton.

Artikel Terkait
Artikel Terkini

ARTIKEL POPULER