BUTON, BUTONSATU.com - Pemerintah Kabupaten Buton melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Kabupaten Buton bersama dengan Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI-RI) pusat telah mengadakan sebuah uji efektifitas yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan jeruk Keprok Siompu skala lapangan di Kabupaten Buton.
Kegiatan ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis 70 bibit Jeruk Keprok Siompu kepada para Kepala Desa Kecamatan Wabula, di Aula Kantor Bupati Buton, Kamis, 2 Mei 2024.
Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, M.Si., menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah penyelamatan Jeruk Keprok Siompu dari ancaman kepunahan.
"Kegiatan hari ini sangat strategis di tengah kekhawatiran kita semua atas ancaman kepunahan Jeruk Siompu di Kepulauan Buton," ungkapnya.
Jeruk Siompu merupakan jenis tanaman hortikultura unggulan nasional yang pernah dinobatkan sebagai jeruk termanis di Indonesia. Namun, produksi buah Jeruk Siompu terus mengalami penurunan signifikan. Oleh karena itu, upaya penyelamatan dengan program penanaman bibit jeruk berkualitas, terutama yang dibekali dengan pupuk hayati mikoriza di luar pulau Siompu, khususnya di Kabupaten Buton, perlu dilakukan.
Hal ini didukung dengan hasil studi dari tim peneliti AMI yang didanai oleh Pemda Buton pada tahun 2023, yang menyimpulkan bahwa bibit bermikoriza memiliki performa pertumbuhan lebih baik dibanding bibit tidak bermikoriza. Langkah ini sejalan dengan program nasional Kementerian Pertanian RI terkait penyelamatan sumber daya genetik lokal dan pengembangan tanaman pangan yang memiliki prospek dan nilai ekonomi.
Ketua Umum AMI, Prof. Dr. Ir. Husna, MP, menyatakan kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Balitbang Buton dan AMI. "Kita patut bersyukur karena kita dikaruniai tanaman Jeruk Siompu karena jeruk ini sudah dinobatkan menjadi jenis jeruk termanis di Indonesia oleh Menteri Pertanian RI," ungkapnya.
Penelitian dan penerapan inovasi teknologi ramah lingkungan, seperti pupuk hayati mikoriza, pada sektor pertanian skala luas telah lama dilakukan. Berbagai riset internasional maupun nasional, termasuk riset yang dilakukan oleh ketua AMI bersama peneliti, membuktikan bahwa aplikasi pupuk hayati mikoriza mampu meningkatkan pertumbuhan bibit jeruk baik pada skala persemaian maupun di lapangan.
Pihak Balitbang berharap bahwa bibit yang telah dibekali pupuk hayati mikoriza dapat diuji coba pada skala lapangan, khususnya di Kabupaten Buton. Harapan mereka adalah terbangunnya plot penanaman jeruk berbasis mikoriza di Kabupaten Buton, terselamatkannya material jeruk Siompu dari kepunahan, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di kabupaten tersebut.
Setelah melakukan aksi penanaman Jeruk Siompu, Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, MSi, menyampaikan harapannya bahwa komoditas-komoditas unggulan lainnya di Buton juga bisa terselamatkan dari ambang kepunahan.
"Pemda tidak memiliki tanah berhektar-hektar untuk ditanami Jeruk Siompu, jadi saya berharap camat dan kades bisa menginventarisasi tanah-tanah masyarakat untuk menanam Jeruk Siompu," pungkasnya.
Dengan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Buton, AMI-RI, serta partisipasi masyarakat setempat, diharapkan langkah-langkah ini dapat menjadi tonggak penting dalam melestarikan Jeruk Siompu dan komoditas unggulan lainnya di wilayah tersebut.