BUTON, BUTONSATU.com - Lewat sektor pariwisata, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton berusaha bangkit dari 'keterpurukan' ekonomi akibat pandemi covid-19.
Berbagai upaya telah dilakukan. Termasuk dengan pelatihan kepariwisataan yang digagas oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Buton beberapa bulan lalu.
Pelatihan tersebut tentang Peningkatan Inovasi dan Higienitas Sajian Kuliner yang diajarkan kepada para pelaku pariwisata yang ada di Buton.
Selama tiga hari di salah satu hotel di Pasarwajo, peserta diajarkan bagaimana mengelola sajian kuliner yang higenis agar meningkatkan kualitas pariwisata daerah.
Tidak tanggung-tanggung, giat tersebut dibuka langsung Bupati Buton La Bakry. Seakan mengisyaratkan bahwa Buton siap berbenah meningkatkan perekonomian di tahun 2022.
Sesuai jadwal, di hari pertama dan kedua pelatihan, peserta diajarkan bagaimana membuat sajian kuliner yang higenis, mulai dari tahapan, persiapan hingga proses packing.
Nanti di hari ketiga, baru kemudian peserta mempraktikan langsung hal-hal yang diajarkan pemateri di hari pertama.
Para peserta akan dibentuk menjadi beberapa kelompok. Dan tiap-tiap kelompok dituntut untuk mempraktikan apa yang telah diajarkan oleh narasumber atau pemateri.
"Besok (hari ketiga-red) sudah terbagi dalam kelompok, dan setiap kelompok harus bisa mempraktikan itu (sajian kuliner-red), dengan bahan-bahan yang sudah disiapkan," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, Rusdi Nudi.
Beberapa jenis kuliner yang diajarkan cara pembuatannya dalam pelatihan tersebut diantaranya roti, menu sarapan, dan beberapa jenis dagangan lainnya.
"Yang diperagakan ini jenis dagangan, jenis roti sama menu sarapan," tutur Rusdi saat itu.
Dengan pelatihan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pariwisata daerah yang pada dampaknya meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Buton.
Belum cukup sampai di situ, baru-baru ini, Bupati Buton La Bakry juga membuka Pelatihan Tata Kelola, Bisnis dan Pemasaran (Termaksud Digitalisasi) Destinasi Pariwisata di Kabupaten Buton, Sabtu (16/10/2021).
Pelatihan yang kembali digagas oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Buton itu berlangsung di salah satu hotel di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton.
Dalam sambutannya, La Bakry mengatakan, bahwa seiring dengan perkembangan jumlah kunjungan wisatawan beberapa tahun terakhir yang ada di Kabupaten Buton, maka diperlukan suatu rencana pengembangan pemasaran kepariwisataan dalam kemasan paket wisata unggulan dan pembangunan destinasi wisata sesuai dengan harapan wisatawan.
Lanjut La Bakry, bukan hanya Wakatobi semata yang memiliki destinasi unggulan prioritas pariwisata nasional, tetapi daerah yang berada disekitar Wakatobi juga tak kalah pentingnya dengan destinasi pariwisata unggulan yang ada di Wakatobi.
"Kalau di Wakatobi terkenal dengan surga di bawah lautnya dan panorama alamnya, kita di Kabupaten Buton memiliki dua-duanya, keindahan bawah laut kita ada dan juga keindahan alam kita mendukung untuk dijadikan sebagai wisata unggulan," katanya.
Untuk itu, menurutnya, pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Buton harus memerlukan berbagai pembenahan, seperti peningkatan SDM pengelola pariwisata dalam bentuk peningkatan SDM pemasaran pariwisata era digital, peningkatan SDM tata kelola destinasi wisata dan peningkatan SDM pemandu wisata.
"Namun diharapkan setelah pelatihan ini para peserta terus mengembangkan diri, berdiskusi terkait dengan materi yang didapatkan, tidak boleh setelah ini masing-masing bungkus diri dengan sarung dari materi yang didapatkan," tuturnya.
"Siapkan diri anda, perbanyak diskusi dengan narasumber, bertanya dan bandingkan dengan situasi yang ada dilokasi dimana anda berada, apa yang harus disempurnakan, yang jelas kedepannya kepariwisataan itu akan maju dan tetap menjadi unggulan bagi masyarakat," sambungnya.
La Bakry juga menekankan, kunci keberhasilan kepariwisataan terletak pada peranan SDM pariwisata sebagai pemberi pelayanan, kenyamanan dan kepuasan terhadap wisatawan.
Dengan demikian, lanjutnya melalui pelatihan kepariwisataan ini akan dapat menghasilkan SDM pariwisata yang berkarakter, santun dan jujur sehingga wisatawan betah dan kembali berkunjung di Kabupaten Buton pada masa-masa yang akan datang.
Sebelum menutup sambutannya, La Bakry menyampaikan terimakasihnya dan mengucapkan selamat datang terhadap para narasumber di Kabupaten Buton dalam memberikan materi terhadap peserta pelatihan destinasi wisata.
"Terimakasih dan selamat datang para narasumber mudah-mudahan ilmu yang bermanfaat yang diberikan kepada para peserta dapat menjadi amal jariyah dan mudah-mudahan pertemuan kita hari ini dan beberapa hari kedepan dapat membawa kebaikan bagi kita semua," tutupnya.
Sementara itu, Plt Kadis Pariwisata Rusdi Nudi mengharapkan, agar para peserta pelatihan memiliki standar keilmuan untuk mengetahui cara mengelola sebuah destinasi tanpa harus menunggu sentuhan dari pemerintah daerah.
"Kalau menunggu pemerintah, untuk menyentuh obyek tersebut kita akan kesulitan, oleh karena itu kita coba mendorong yang berbasis masyarakat melalui pelatihan ini kita berbagi ilmunya bahwa sebuah destinasi itu hanya mengelola, memastikan pelayanan, membuat ruang selfi sedikit, kemudian ada nomor kontak yang bisa dihubungi, lalu diposting di sosmed," ujarnya.
"Itulah yang kita harapkan bahwa, keluarannya ini bisa menjadi pelopor-pelopor dari munculnya semangat untuk mengelola munculnya semangat untuk mengelola destinasi di wilayahnya masing-masing," sambungnya.
Rusdi Nudi juga menyampaikan, kegiatan pelatihan ini akan berlangsung selama tiga hari dengan diikuti jumlah peserta 40 orang dari perwakilan masing-masing desa yang ada di Kecamatan Pasarwajo dan Kecamatan Wabula.