BUTON, BUTONSATU.com - Desa Wabula Satu, Kecamatan Wabula keciprat Rp100 juta Dana Mandiri Pangan. Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Bupati Buton Drs. La Bakry, M.Si, pada selasa (17/08/2021).
Dalam sambutannya, La Bakry menyebut, dana tersebut bersumber dari APBN yang melekat di Dinas Ketahanan Pangan. Tujuannya untuk pembuatan pangan lokal desa.
"Anggaran ini bersumber dari APBN, yang bertujuan pembuatan pangan lokal desa," kata La Bakry.
Orang nomor satu di Buton itu berharap, bantuan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh pemerintah desa dan masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Jadi hal seperti ini yang perlu kita dorong atau kembangkan. Hanya, ada salah satu saya pintah, bantuan ini tidak seberapa besar, akan tetapi bila dikelola manajemen yang bagus, pasti akan berkembang. Sebab bantuan uang ini tidak ada bunga, seperti pinjaman perbankan atau koperasi simpan pinjam yang memiliki bunga," jelas La Bakry.
"Saya berharap ini bisnis, jadi perlakukan seperti bisnis. Adapun keuntungan kedepan jangan dihabiskan sekaligus, sisihkan sebagian penambahan modal," sambungnya.
Ia ingin, bantuan tersebut dikelola dengan sebaik mungkin, mengingat bantuan tersebut tak berbunga seperti halnya perbankan.
Baca Juga: Penerima BST dan PKH di Kecamatan Wabula Terima Bantuan Beras 10 Kg
"Karena ini bantuan tanpa bunga, maka mestinya kedepan hasil baginya lebih banyak, dari pada kita olah dari kredit perbangkan atau koperasi," harap La Bakry.
Di tempat yang sama, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Buton La Lodi mengatakan, bantuan bersebut bernama Dana Mandiri Pangan. Tujuannya adalah bagaimana pembuatan pangan lokal Desa Wabula 1 seperti sukun.
"Dengan anggaran ini kita harapkan kita akan olah (sukun-red) menjadi aneka olahan sukun seperti olahan kripik maupun tepung dan lain sebagainya," tuturnya.
Terkait dengan alat pemotongan krispi, jelas La Lodi, sudah dipesan di Surabaya.
"Rencananya kita mau jadikan Home Industri. Kedepan kita harapkan pasca panen buah sukun khususnya di Desa Wabula, Wabula 1 dan Wasauemba ini tidak akan dijual lagi di luar. Akan ditampung di desa lewat lembaga Keuangan Desa (LKD) akan diolah menjadi berbagai macam olahan sukun," tandasnya.