JAKARTA, BUTONSATU.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti agar nilai bantuan sosial (bansos) yang diterima masyarakat utuh. Jokowi ingin pada pemberian bantuan sosial ini tidak ada potongan dalam bentuk apa pun.
"Dan ini saya juga ulang-ulang terus agar bantuan yang diterima ini nilainya utuh, tidak ada potongan-potongan. Supaya diingatkan kepada penerima dan tetangga-tetangga yang tidak datang hari ini, diberi tahu tidak ada potongan-potongan. Karena ini dikirimkan langsung kepada penerima baik nanti lewat bank-bank milik pemerintah maupun lewat kantor pos," kata Jokowi saat peluncuran bantuan tunai se-Indonesia tahun 2021 seperti ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/1/2021).
Dikutip dari Detik.com, Jokowi memerintahkan para menteri dan kepala daerah mengawasi proses penyaluran bansos. Dia berharap ekonomi Indonesia segera tumbuh lewat bantuan tersebut.
"Oleh sebab itu, saya perintahkan kepada para menteri, kepada para gubernur agar mengawal proses penyaluran ini agar cepat, bisa tepat sasaran dan tadi diawasi tidak ada potongan-potongan apa pun. Sehingga dampak ekonomi bisa segera muncul dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi tentu saja rakyat tidak menunggu terlalu lama," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan bantuan tunai pada 2021 ini akan diberikan kepada masyarakat secara bertahap. Jokowi berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat.
"Bantuan tunai ini di tahun 2021 akan diberikan kepada masyarakat dalam beberapa tahapan. Jadi PKH ini dalam 4 tahap melalui bank Himbara. Kemudian yang program sembako akan disalurkan dari Januari sampai bulan Desember 2021. Nilainya tadi sudah disampaikan bu Menteri Sosial 200 ribu per KK per bulan. Kemudian bantuan sosial tunai diberikan selama 4 bulan, Januari, Februari, Maret, April dan nilainya Rp 300 ribu per bulan per KK. Ini sudah jelas semuanya," ujar Jokowi.
"Kita harapkan bantuan ini dapat meringankan keluarga-keluarga yang terdampak pandemi COVID-19. Kemudian kita harapkan juga bisa menjadi pemicu untuk menggerakkan ekonomi nasional kita, mengungkit ekonomi nasional kita, memperkuat daya beli masyarakat sehingga kita harapkan pertumbuhan ekonomi bisa meningkat dan menjadi lebih baik," sambung Jokowi.
Selain itu, Jokowi berpesan agar bantuan yang diberikan pemerintah ini tak digunakan masyarakat untuk membeli rokok. Jokowi mengingatkan agar bantuan diutamakan untuk membeli kebutuhan pokok.
"Kemudian untuk penerima saya pesan, tadi sudah disampaikan oleh bu Mensos juga, manfaatkan bantuan ini secara tepat. Kalau yang untuk beli sembako ya beli sembako, jangan ada yang digunakan untuk beli rokok. Hati-hati nih yang bapak-bapak, terutama. Jangan dipakai untuk beli rokok, belikan sembako sehingga bisa mengurangi beban keluarga di saat masa pandemi ini. Jadi diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan pangan untuk keluarga," tutur dia.