BUTON SELATAN, BUTONSATU.com - Pemerintah Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara, terus memberikan perhatiannya terhadap pelaku industri Ekonomi Kreatif (ekraf) dan UMKM.
Salah satunya dengan mengadakan pelatihan pembuatan sarung tenun tanpa mesin, yang rencananya digelar selama dua hari, dimulai hari ini hingga besok, rabu (17/03/2021), di Gedung Al Safitri.
Bupati Busel, La Ode Arusani menyampaikan bahwa pelatihan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan SDM di daerah Busel. Terlebih, hasil tenun sangat penting sebagai bagian dari memajukan industri pariwisata.
"Olehnya, hasil-hasil kreatif berupa tenunan harus dikembangkan. Produksi hasil tenunan akan menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Melalui pelatihan ini akan memperkaya model, varian, jenis tenunan baru atau mengkombisnasikan warna yang unik," tuturnya
Arusani berharap, para peserta dapat mengikuti pelatihan tersebut dengan baik, sehingga dapat memperoleh dengan pengetahuan untuk dikembangkan di kecamatan masing-masing.
Ia menitip pesan, apabila di kemudian hari ada hambatan dan kendala, agar segera berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Buton Selatan.
Baca Juga: Kelompok Tenun Kecamatan Wabula Keciprat Bantuan Benang dari Pemerintah
"Kalau bisa jangan hanya buat sarung, tapi buat juga dengan tas sebagai ole-ole bila ada tamu dari luar daerah. Jangan ragu memasarkan, bila produksi banyak maka saya akan beli, bisa juga jual ke sekolah, puskesmas atau tempat lainnya. Selain itu, produksi hasil kerajinan bisa dipajang di rumah kreatif," tutur orang nomor satu di Busel itu.
Baca Juga: Mengulik Kerajinan Tenun Tradisional Wabula, Bermotif Khas Negeri Butuni
Arusani mengaku siap memberikan bantuan modal berupa benang dan alat lainnya, di perubahan anggaran 2021 mendatang.
Harapan senada juga diinginkan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Buton Selatan, La Ode Haeruddin. Ia ingin agar peserta pelatihan dapat mengikuti pelatihan dengan baik.
"Kita juga berharap ada output dari kegiatan dengan membuat desain baru sebagai ikon atau simbol sarung Buton Selatan yang lebih elegan," tandasnya.