BUTON, BUTONSATU.com - Bupati Buton La Bakry menggelar pertemuan bersama Direktur Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kementerian Sosial (Kemensos) RI, di  aula kantornya, rabu kemarin (13/10/2021).

Pada kesempatan itu, La Bakry mengatakan, dalam program KAT, Kabupaten Buton mengajukan 3 desa. Dan yang terpilih adalah Komunitas Suku Bajo.

"Memang perlu disentuh sehingga suasana kehidupan sosial kemasyarakatan mereka dapat sejajar dengan saudara-saudaranya yang bermukim di daratan," kata la Bakry.

Orang nomor satu di Buton itu menjelaskan, bahwa ada 4 KAT yang diprogramkan oleh Kemensos RI, diantaranya Suku Anak Dalam, Suku Asmat, Suku Dayak, dan Suku Bajo.

"Kita patut bersyukur bahwa Suku Bajo di Buton masuk salah dalam program KAT tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan KAT Kemensos RI, M. Safii Nasution menyebut, kunjungannya di Kabupaten Buton menunjukan sikap satu pemikiran dalam satu tindakan untuk memajukan Kabupaten Buton dalam segala bidang.

Baca Juga: Empat Daerah di Indonesia Masuk Community Center KAT, Salah Satunya Buton

"Kehadiran saya di sini atas perintah Ibu Mentri, Tri Rismaharini dalam rangka pemberdayaan KAT yang ada di Buton, yakni untuk membangun Community Center dan isinya, kebutuhan masyarakat, bantuan stimulan peningkatan hidup berkelanjutan. Bila perlu bangun puskesmas terapung agar masyarakat Suku Bajo tidak perlu repot-repot berobat kedarat," tutur Safi.

Ia berharap, Kemensos dan Pemkab Buton dapat melmbangun sinergitas yang baik terutama dengan Dinas PUPR dan Dinas Capil untuk perekaman e-KTP bagi warga KAT Suku Bajo yang tergabung dalam  Komunutas Adat Terpencil.

"Kedepan kita akan masukan warga KAT ini ke DTKS untuk dapat diakseskan Program Keluarga Harapan dan Bansos agar warga KAT ini mendapatkan hak dalam pelayanan kesehatan, pendidikan dan hubungan sosial," pungkasnya.