BUTON, BUTONSATU.com- Menghadiri pelepasan guru purna bakti dan mutasi di SD Negeri 21 Buton, Bupati La Bakry mendengarkan keluhan kepala sekolah mengenai kondisi sarana prasarana di sekolah tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala SD Negeri 21 Buton, Marlina mengaku, sekolah yang dipimpinnya hingga kini belum memiliki laboratorium komputer.
Menanggapi persoalan tersebut, Bupati La Bakry menyebut, SD Negeri 21 Buton masuk ke dalam rusak ringan. Sementara dalam perencanaan pembangunan, difokuskan kepada yang prioritas.
"Persoalan yang disampaikan ibu kepala sekolah, memang dalam perencanaan tahunan, untuk infrastruktur pendidikan biasanya dilakukan dengan skala prioritas, karena anggaran kita terbatas," kata La Bakry.
"SD 21 Buton ini kategori rusak ringan, karena rusak ringan jadi masih bisa ditunda, bukan berarti tidak dikasih perhatian, tapi ditunda karena anggaran kita terbatas," tambah orang nomor satu di Kabupaten Buton itu.
Kendati demikian, La Bakry prestasi atau keberhasilan SD Negeri 21 Buton yang telah sering mewakili Kabupaten Buton di berbagi event.
"Rata-rata sekolah SD di Buton, ini termasuk selolh yang luar biasa, karena mewakili daerah kita di berbagai event," ujarnya.
