BUTON, BUTONSATU.com - Dalam rapat kerja lintas sektor dan tim pendamping keluarga di Kantor Desa Bungi, Kecamatan Wolowa, pada Rabu, 28 Februari 2024, Pj. Bupati Buton, Drs. La Ode Mustari, M.Si., menyoroti masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius di Kabupaten Buton. Dengan angka stunting mencapai 16,79%, Pj. Bupati menekankan perlunya perhatian dan strategi dari lintas sektor serta kolaborasi dengan tim pendamping keluarga dan kader posyandu.
Dalam pidatonya, Pj. Bupati Buton menggarisbawahi pentingnya koordinasi lintas sektor, termasuk dengan para kepala desa, lurah, dan camat, dalam menangani masalah stunting. Beliau juga menyampaikan komitmen pemerintah dalam menurunkan angka stunting, sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 yang menargetkan penurunan menjadi 14% pada tahun 2024.
Rapat tersebut juga dirangkai dengan penyerahan bingkisan asupan gizi bagi keluarga berisiko stunting kepada ibu hamil dan anak balita yang terkena dampaknya. Hadir dalam acara tersebut adalah sejumlah pejabat terkait, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Buton, Ketua TP. PKK Kabupaten Buton, dan Ketua Dharma Wanita Kabupaten Buton.
Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Buton, Sarnia S.KM.M.Kes, menekankan pentingnya penyelesaian masalah stunting karena berpotensi mengganggu kualitas sumber daya manusia dan tingkat kesehatan masyarakat. Ia juga menyoroti pentingnya peran aktif dari 14 OPD yang terlibat sebagai Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting (TPPS) di Kabupaten Buton.
Diskusi yang dipimpin oleh Ketua TPPS Kabupaten Buton, Sekda Buton, Asnawi Jamaluddin, SPd, MSi, mengeksplorasi program, kendala, dan solusi untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Buton. Keseluruhan rapat menandai komitmen serius Pemerintah Kabupaten Buton dalam menangani masalah stunting untuk memastikan kesejahteraan dan kesehatan generasi mendatang.