BUTON, BUTONSATU.com -  Ngobrol Pagi Warga Bareng Basiran (Ngopi Wa Engran) setiap hari Jum'at diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Buton kini mulai sepi dihadiri oleh masyarakat.

Ngopi Wa Engran edisi kelima yang dilaksanakan pada pagi hari ini mengangkat tema "Pariwisata dan Kebudayaan" diselenggarakan juga secara live streaming Diskominfo Buton.

Kini Ngopi Wa Engran untuk mendekatkan diri antara pemerintah dan masyarakat itu tak disangkal bahwa kenyataannya sudah mulai nampak sepi dihadiri oleh masyarakat, tapi sudah didominasi oleh dinas terkait maupun para OPD lainnya.

Salah satu tokoh pemuda Kelurahan Awalinulu La Saluru menyampaikan, kurangnya antusias masyarakat menghadiri Ngopi Wa Engran pada pagi hari tadi bisa jadi diakibatkan karena minimnya informasi maupun publikasi terkait rekomendasi tema yang disebarluaskan setiap minggunya.

"Atau karena tidak ada publikasi informasi terkait rekomendasi koja-koja tiap minggunya yang kemudian menjadi perencanaan kerja dari dinas terkait," ungkap La Saluru kepada media ini di Panggung Utama Alun-alun Takawa.

Sehingga ia menyarankan agar pihak penyelenggara (Diskominfo Buton -red) dapat melibatkan media-media lokal, penggiat sosial media dan para pelaku UMKM untuk membantu mempublikasikan jadwal dan tema Ngopi Wa Engran ke publik.

"Saran kami agar pihak penyelenggara dapat melibatkan media-media lokal, pelaku aktif sosmed atau pelaku-pelaku UMKM yang aktif bersosmed untuk membantu mempublikasikan jadwal Ngopi Wa Engran kepada publik," tuturnya.

Lanjut, atau mungkin dinas-dinas terkait tidak memiliki kelompok-kelompok binaan. Kalau ada, mereka bisa dilibatkan dalam diskusi, minimal mereka bisa mewakili aspirasi masyarakat kelas bawah yang tidak sempat hadir dalam kegiatan Ngopi Wa Engran.

Selain itu lanjut La Saluru, sebagai bentuk output dari hasil diskusi Ngopi Wa Engran harus mampu dieksekusi oleh dinas terkait, walupun itu masih dalam bentuk perencanaan saja. Apalagi bisa dieksekusi pada program kerja dinas terkait kedepannya.

"Sehingga masyarakat tidak berasumsi kalau Ngopi Wa Engran bukan hanya sekedar diskusi-diskusi biasa di warung kopi, tapi oleh Pemda Buton mampu menjawab dengan output yang jelas," ujarnya.

Terlepas dari permasalahan tersebut, penggiat UMKM Buton ini sangat mengapresiasi ide dari Pj Bupati Buton yang membuka kegiatan Ngopi Wa Engran sebagai bukti kecintaan terhadap Kabupaten Buton.

"Karena dengan kegiatan itu masyarakat bisa berkomunikasi langsung dengan pemerintahnya terkait hal- hal urgen yang ada di masyarakat. Ini sangat luar biasa karena kegiatan menyerap aspirasi rakyat belum pernah dilakukan sebelumnya.